ICW: Anas Tetap Bisa Dijerat Gratifikasi

Reporter

Rabu, 20 Februari 2013 14:54 WIB

Anas Urbaningrum. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Indonesia Corruption Watch Danang Widoyoko berpendapat Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum masih bisa dikenai pasal gratifikasi, kendati Anas sudah mengembalikan mobil Toyota Harrier yang diduga merupakan imbalan untuk proyek Hambalang. Sebelumnya, melalui pengacaranya, Firman Wijaya, Anas mengklaim telah mengembalikan mobil itu ke mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Menurut Danang, pengembalian Harrier ke Nazar berbentuk uang itu sudah melampaui batas waktu pelaporan gratifikasi. "Laporan gratifikasi itu batas waktunya 30 hari setelah sesuatu barang diterima. Nantinya Komisi Pemberantasan Korupsi yang menentukan apakah gratifikasi atau tidak. Tapi, ini melampauinya hingga setahun lebih, ya jadi aneh, kecuali itu bisa dibuktikan KPK," kata Danang kepada Tempo melalui telepon, Rabu, 20 Februari 2013.

Danang berharap Komisi Pemberantasan Korupsi segera menemukan bukti soal gratifikasi Anas. Sebab, kasus ini sudah menyebar ke publik dan menimbulkan tanda tanya. "Jangan hanya mengandalkan kesaksian dari kubu Anas maupun kubu Nazar, karena saling berseberangan. Harus segera cari bukti," ujar dia.

Dalam beberapa kesempatan, Firman Wijaya mengatakan mobil Harrier itu tak terkait dengan gratifikasi dari proyek Hambalang. Mobil tersebut, kata dia, bukan pemberian Nazar, melainkan dibeli Anas melalui transaksi biasa. Menurut Firman, Anas membeli mobil tersebut dengan cara mencicil. Pembelian dilakukan pada akhir Agustus 2009 berupa penyerahan uang Rp 200 juta. Cicilan kedua dibayar Anas pada Februari 2010, sebesar Rp 75 juta.

Namun, pada Kongres Demokrat, Mei 2010, Anas mendengar kabar bahwa mobil itu adalah pemberian Nazar. Kemudian, masih menurut Firman, Anas ingin mengembalikan mobil itu, tapi Nazar menolak dengan alasan garasi rumahnya sudah penuh. Kemudian mobil dijual seharga Rp 500 juta dan uangnya diserahkan ke Nazar.

Pengacara Nazar, Rufinus Hutauruk, menilai pernyataan Firman soal mobil Harrier itu memelintir fakta. "Yang perlu dicermati adalah penjualan mobil itu sebelum atau sesudah Anas kena masalah? Ini lucu, karena menurut Nazar, ada uang dari Anas ke Nazar lewat satpam setelah kasus Anas mencuat. Jadi percuma saja Anas memberi uang seolah-olah pengembalian mobil, karena pemberian itu dilakukan tahun 2011, ketika Anas sudah kena gratifikasi," ujar dia.

MUHAMAD RIZKI

Berita terkait

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

23 Desember 2023

Ini Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres

Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

30 Oktober 2023

Belum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN

Soal dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akan dibahas di Majelis Agung PKN.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

10 September 2023

Anas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap

Anas Urbaningrum memastikan PKN akan mendukung salah satu capres. Namun belum saat ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

7 September 2023

Anies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan

Anies Baswedan bakal berakhir pekan di Palembang. Di hari yang sama, Anas Urbaningrum juga dijadwalkan ke Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

31 Juli 2023

Hadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum

Cak Imin, Anas Urbaningrum, dan Anis Matta hadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 oleh PBB. Ini profil ketiga ketua umum partai itu.

Baca Selengkapnya

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Profil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum sebut Partai Kebangkitan Nusantara bukan partai keluarga yang ekslusif. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat

Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.

Baca Selengkapnya

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

16 Juli 2023

Anas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga

Anas Urbaningrum optimistis partai ini akan menjadi magnet bagi hadirnya calon kader baru yang ingin bergabung.

Baca Selengkapnya

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

15 Juli 2023

Profil Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara

Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara yang baru. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya