Tolak Eksekusi, Anand Khrisna Dijemput Paksa  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 16 Februari 2013 11:33 WIB

Tokoh spiritual Anand Khrisna (tengah) jatuh pinsan setelah usai pemeriksaan di depan pintu kantor Pelayanan Perempuan dan Anak, Direskrimum Polda Metro Jaya (05/04). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Denpasar - Tim Kejaksaan dengan dibantu polisi akhirnya menjemput paksa spiritualis Anand Khrisna dari padepokan yang sekaligus rumahnya di Ubud Bali. Eksekusi paksa itu berlangsung dramatis karena sejumlah pengikut Anand berusaha menghalangi.

Tim jaksa mulai berdatangan ke lokasi sekitar pukul 11.00 Wita dan langsung membacakan surat perintah eksekusi. "Kami berusaha untuk memperdebatkan dasar eksekusi yang cacat hukum ini," kata Hadi Susanto, pengikut Anand. Karena tidak segera tercapai kesepakatan, akhirnya petugas menerobos masuk ke padepokan. Beberapa pengikut, menurut Hadi, mencoba menghalangi petugas, namun mendapat kekerasan fisik seperti didorong dan dibanting. Anand akhirnya luluh dan bersedia untuk dibawa ke Polda Bali.

Petugas Kejaksaan yan dibantu satu peleton Dalmas saat ini dalam perjalanan membawa Anand ke Mapolda Bali di Denpasar. Hadi bersama sejumlah murid lainnnya terus berusaha untuk bisa mendampingi. "Kami juga dalam perjalanan ke sana," katanya melalui sambungan telepon.

Anand Khrisna dijatuhi pidana 2,5 tahun penjara dalam perkara pelecehan seksual. Ia dinyatakan terbukti telah berbuat asusila terhadap muridnya yang bernama Tara Pradipta Laksmi. Kasus pelecehan itu dilaporkan pada 21 Maret 2009. Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membebaskan Anand dari dakwaan. Jaksa mengajukan kasasi ke Mahakamah Agung.

Di tingkat kasasi, perkara ini diperiksa majelis hakim yang diketuai Zaharuddin Utama dengan anggota Achmad Yamanie dan Sofyan Sitompul. Hakim akhirnya menetapkan Anand bersalah. Namun, Anandh menolak eksekuasi karena menilai tindakan hukum itu tidak memiliki landasan.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

40 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

43 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

45 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

46 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

48 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

59 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya