Bekasi, Bogor, Depok, Titik Golput Pilkada Jabar
Editor
Rini Kustiani
Senin, 11 Februari 2013 05:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Pusat Kajian Pembangunan Strategis (Puskaptis) memprediksi angka golongan putih (Golput) atau pemilih pada Pilkada Jawa Barat yang tak menggunakan suara cukup tinggi, yaitu sekitar 30 persen.
Puskaptis mencatat ada tiga daerah di Jawa Barat yang menyumbangkan angka golput yang cukup tinggi. "Tiga daerah itu adalah Bekasi, Bogor, dan Depok," kata Direktur Eksekutif Puskaptis, Husin Yazid, dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Ahad, 10 Februari 2013.
Ketiga daerah itu bisa menyumbang angka golput hingga 15 persen dari total kemungkinan golput 30 persen daftar pemilih pemilu Jawa Barat. Sisanya, 85 persen golput tersebar di 26 kota/kabupaten seluruh Jawa Barat.
Husin beralasan, masyarakat dari tiga daerah yang berjumlah sekitar tiga juta jiwa itu tidak memiliki ketertarikan yang kuat untuk menggunakan hak suara. Sebab, mereka bukanlah warga asli Jawa Barat. Mereka hanya pendatang.
Mereka hanya tinggal di wilayah Jawa Barat, tapi hidup dan bekerja di Jakarta. "Mereka acuh terhadap Jawa Barat. Mereka lebih peduli terhadap Jakarta, tempat mereka mancari uang," kata Husin.
Selain itu, ada faktor administrasi yang semakin menghambat minat mereka untuk mencoblos. Sebagai contoh, banyak warga di Bekasi, Bogor, dan Depok yang punya Kartu Tanda Penduduk resmi, tapi tak punya kartu pemilih.
"Padahal, jumlah mereka (warga Bekasi, Bogor, dan Depok) yang banyak sangat menggiurkan. Kita lihat saja bagaimana cara Calon Gubernur dan Wakil Gubernur rangkul mereka," kata Husin.
Sebelumnya, Puskaptis dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Barat memprediksikan pasangan Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar unggul sementara atas empat pasangan lain. Persentase elektabilitas Ahmad Heryawan dan Dedi Mizwar di atas 30,80 persen. Pasangan dengan elektabilitas terbesar kedua adalah Dede Yusuf dan Lex Laksamana dengan 27,04 persen.
Menguntit di posisi selanjutnya adalah pasangan Irianto MS Saifudin atau Yance dan Tatang Farhanul dengan 20,92 persen. Pasangan urutan keempat adalah Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki dengan 18,40 persen. Sedangkan posisi terakhir dihuni oleh pasangan independen Dikdik M Arif dan Cecef NS Toyib dengan 3,06 persen.
INDRA WIJAYA
Berita terpopuler lainnya:
Mahasiswi UI Tewas Setelah Loncat dari Angkot
Pendiri Akui PKS Memang Ikhwanul Muslimin
Yusuf Supendi: Anis Matta itu Pintar, Tapi...
Peruntungan di Tahun Ular Air
Kader PKS Juga Pernah Bermasalah Soal Perempuan
Orang Ini Bisa Selamatkan Partai Demokrat
Agnes Tampil di Acara Pra-Grammy