Bos PKS Tersangka, Kader Daerah Enggan Percaya  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 31 Januari 2013 14:54 WIB

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishak dijemput penyidik KPK di kantor DPP PKS, Jakarta, (30/1). KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka karena diduga menerima suap terkait kepengurusan impor daging sapi. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera Yogyakarta enggan mempercayai bahwa Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terlibat kasus dugaan suap impor daging. Meski KPK telah menetapkan Luthfi sebagai tersangka, PKS Yogyakarta menilai partainya tetap bersih dan tak neko-neko.

"Sejak dulu berdiri, tak satu pun dari kader kami yang terbukti korupsi," kata Ketua DPP PKS Yogyakarta, Sukamta, kepada Tempo, Kamis, 31 Januari 2013. Kalaupun ada yang sempat diseret-seret atau sengaja dilibatkan, kata Sukamta, akhirnya dibebaskan.

"Karena kami memang partai bersih. Bukan sarang koruptor," ujarnya. Sukamta menilai tak adanya kader yang terbukti melakukan korupsi bukan karena kadernya licin dan pintar menghindar. "Antikorupsi adalah sifat utama partai kami, bukan karena kami pintar menghindar," kata dia.

Sebelumnya, KPK menetapkan Luthfi sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap impor daging sapi senilai Rp 1 miliar pada Rabu, 30 Januari 2013. Komisi antirasuah sudah mendapatkan dua alat bukti yang cukup untuk menjerat anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Kasus ini bermula dari ditangkapnya Ahmad Fathanah, yang diduga staf pribadi Luthfi, di Hotel Le Meridien di Jakarta. Saat penangkapan, ditemukan uang Rp 1 miliar yang ditengarai berasal dari Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi, dua pengusaha PT Indoguna Utama, importir daging sapi.

Sukamta mengungkapkan, sebelum penangkapan Luthfi, ia pun sempat menyambangi kantor Dewan Pimpinan Pusat di Jakarta, pekan lalu, dan tidak ada masalah. "Semuanya biasa saja. Tidak ada sesuatu yang krusial. Hanya persiapan Pemilu 2014," kata dia.

Dengan status Luthfi yang telah menjadi tersangka, PKS Yogyakarta telah meminta para kader di daerah untuk bersikap tabah dan sabar. "Kami yakinkan bahwa yang terjadi (pada Luthfi) hanyalah cobaan dan bukan yang sebenarnya terjadi. Kami yakin para kader tetap militan dan solid," ujarnya.

PKS Yogyakarta berencana mengumpulkan jajaran pengurus di lima kabupaten kota untuk menggelar doa bersama agar persoalan yang dihadapi Luthfi segera selesai. "Kami juga akan doakan KPK agar tetap independen bekerja di jalurnya, karena PKS sangat antikorupsi dari dulu sampai sekarang," kata dia.

Sukamta menambahkan, penetapan Luthfi sebagai tersangka tak mengganggu jalannya persiapan Pemilihan Umum 2014 di Yogyakarta. Pada 2014, ia menargetkan setidaknya dapat mendongkrak perolehan suara menjadi 15 persen dibandingkan dengan perolehan suara pemilu sebelumnya yang masih 11 persen.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

54 hari lalu

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

31 Mei 2023

Elite Koalisi Perubahan Pengusung Anies Baswedan Berkumpul di Pulau, Apa yang Dibahas?

Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres berkumpul di pulau pada pekan lalu. Apa saja yang dibahas?

Baca Selengkapnya

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

23 Mei 2023

PSI Depok Gaungkan Kaesang, PKS: Mereka Butuh Tokoh untuk Mendongkrak Suara

Bendahara Umum DPD Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Depok Ade Supriyatna menilai semua pihak boleh melempar sosok tokoh dan mengusulkan kandidat Wali Kota Depok pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

24 Februari 2023

Kala Anies Baswedan Ungkit Dukungan PKS Saat Jabat Gubernur DKI Jakarta

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk menjadi bakal Capres 2024.

Baca Selengkapnya

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

11 Januari 2023

Meski Dikecam, Legislator PKS Ngotot Ingin Bikin Ranperda LGBT di Medan

Legislator asal PKS meyakini dari delapan fraksi di DPRD Kota Medan pasti terdapat yang mewacanakan Ranperda Kota Medan, terutama perilaku LGBT.

Baca Selengkapnya

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

25 Desember 2022

Ridwan Saidi Meninggal, Anis Matta: Terima Kasih Atas Usahamu Menjaga Demokrasi Kita

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tutup usia hari ini, Minggu, 25 Desember 2022.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Bersiap Hadapi Urusan Berikutnya usai Lengser dari Balai Kota

"Kalau sudah selesai satu urusan, kita bersiap dengan urusan yang berikutnya," kata Anies Baswedan sambil mengutip Surat Al-Insyirah ayat 7

Baca Selengkapnya

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

21 Agustus 2022

Jabatannya Habis Oktober 2022, Anies Baswedan: Insya Allah Tetap Ada di Jakarta

Anies Baswedan mengatakan meski tugasnya sebagai gubernur DKI Jakarta selesai Oktober mendatang ia tidak akan meninggalkan Jakarta

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

21 Agustus 2022

Anies Baswedan: Selesai Oktober Istirahat Dulu Baru Kerja Lagi yang Berikutnya

"Setelah selesai Oktober tuntas di Jakarta, besoknya ke mana habis itu?" tanya Anies Baswedan yang dijawab kader PKS dengan teriakan 'Presiden'.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

21 Agustus 2022

Anies Baswedan Hadiri Acara Jalan Sehat PKS, Sorakan Presiden Menggema

PKS bakal memilih calon presiden dan wakil presiden yang memiliki karakter nasionalis-religius. Anies Baswedan masuk daftar

Baca Selengkapnya