Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Boi dikenal sebagai menteri yang sangat membenci rokok. Ternyata, ia benci rokok karena ayahnya, Andi Walinono, meninggal karena kanker paru-paru akibat merokok.
"Ayah saya perokok berat. Nasihat atau teguran ibu dan saya sudah tak mempan," kata Nafsiah saat sosialisasi Peraturan Pemerintah No 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan di kantor Kementerian Kesehatan, Rabu, 23 Januari 2012.
Suami Nafsiah, Aloysius Benedictus Mboi, juga merokok. Akibatnya, mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur itu terkena stroke.
Nafsiah menuturkan di dalam rokok terdapat ribuan racun yang terkandung dalam nikotin dan tar. Dari ribuan itu, 60 persen merupakan zat karsinogenik yang memicu penyakit kanker. Rokok juga menyebabkan stroke.
Menurut Nafsiah, rokok tidak hanya merugikan penghisapnya, tapi juga orang-orang di sekitarnya, yang secara langsung menjadi perokok pasif. "Apakah Anda tega, menyakiti keluarga atau orang yang Anda cintai," tanya Nafsiah.
Untuk itulah, ia bersyukur dengan Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau. Dengan aturan ini, diharapkan para perokok pasif bisa dilindungi dan perokok aktif bisa disembuhkan. "Saya tidak membenci perokok karena mereka adalah korban zat adiktif."