Tangkal Aksi Teror, Operasi Terpadu Digelar di Bima  

Reporter

Senin, 7 Januari 2013 14:32 WIB

Wilayah Kabupaten Bima (diberi warna merah) Nusa Tenggara Barat. wikimedia.org

TEMPO.CO, Bima - Kepolisian Resor Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) segera menggelar operasi terpadu untuk mengantisipasi sekaligus menangkap aksi teror. Operasi melibatkan Tentara Nasional Indonesia, pemerintah daerah, dan masyarakat.

"Operasi terpadu dilakukan untuk meningkatakan kewaspadaan serta menjaga keamanan di Bima, terutama terhadap ancaman teroris," kata Kepala Polisi Resor Bima, Ajun Komisaris Besar Dede Alamsyah, Senin, 7 Januari 2013.

Dede mengatakan operasi terpadu tersebut akan dipimpin oleh kepolisian. Bentuk operasi bukan hanya berupa penegakan hukum, melainkan juga memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang bahaya teroris. Itu sebabnya operasi melibatkan partisipasi masyarakat.

"Masing-masing pihak memiliki program. Kami akan mensinergikannya,” ujar Dede.

Menurut Dede, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan karena akhir-akhir ini banyak informasi tentang pelaku teror yang berasal dari luar Bima sedang berencana melakukan pelatihan di wilayah hukum Bima.

Mereka mengajak dan mempengaruhi masyarakat setempat untuk melakukan aksi teror dan memicu terjadinya konflik horizontal di masyarakat. "Kami ingin masyarakat memiliki daya tangkal terhadap aksi teror tersebut," ucap Dede.

Dede memaparkan masih ada terduga teroris yang berhasil lolos dari penggerebekan oleh tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Jumat dan Sabtu, 4 dan 5 Januari 2013. Maka Dede meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya teror berupa penyerangan obyek-obyek vital. ”Kami dari kepolisian menjaga berbagai obyek vital dengan mengerahkan sepertiga kekuatan,” tutur Dede.

Operasi terpadu, kata Dede, juga berkaitan dengan penetapan status siaga satu untuk seluruh wilayah NTB seperti yang diumumkan Kapolda NTB, Brigadir Jenderal Muhamad Iriawan.

AKHYAR M NUR

Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya