Pemerintah Terus Berusaha Bebaskan Satinah

Jumat, 4 Januari 2013 21:57 WIB

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr. Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa, M.Phil, B.Sc. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan upaya memperoleh pemaafan dari keluarga korban untuk tenaga kerja Indonesia yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi, Satinah, terus berlangsung. "Sekarang masih bergulir komunikasi dengan pihak keluarga korban," kata dia di kantornya, Jakarta, Jumat, 4 Januari 2013.

Menurut Marty, pemerintah hingga kini terus mencoba memberikan pengertian kepada keluarga korban agar pemaafan bisa diberikan kepada Satinah. "Mudah-mudahan membuahkan hasil," ujar dia. Hasil nyata sedikit terlihat ketika keluarga korban berkenan memperpanjang masa pembayaran uang tebusan atau diyat hingga enam bulan ke depan.

Kendati begitu, Marty meminta pengertian semua pihak tentang panjangnya proses untuk memperoleh pemaafan ini. Menurutnya, upaya memperoleh keringanan hukuman mati dan pemaafan dari pihak keluarga korban di Arab Saudi, harus dilakukan secara tepat dan terukur.

"Jangan sampai semua proses pembahasan atau perundingan dibongkar sedemikian rupa, karena kadangkala akan mempersulit dan tidak mempermudah proses pencapaian konsensus," ucap Marty.

Satinah binti Jumadi membunuh Nura Al Garib, majikan perempuannya, pada 2007 lalu. Buruh migran berusia 40 tahun itu dijatuhi hukuman pancung oleh pengadilan Arab Saudi. Satinah mengatakan terpaksa membunuh lantaran tak terima dituduh mencuri uang sang majikan senilai 38 ribu riyal. Ia pun mengatakan sering dianiaya dan diperlakukan tak senonoh oleh majikan. Adapun nilai diyat yang diminta keluarga korban adalah 10 juta riyal, atau setara dengan Rp 25 miliar.

PRIHANDOKO

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya