Pendaki Gunung Merapi, Hati-hati Material Vulkanik  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 26 Desember 2012 19:03 WIB

Sejumlah pendaki menyusuri tebing puncak gunung Merapi pasca erupsi 2010 yang di capai dari jalur Baru Selo, Selo, Boyolali, Jawa Tengah,(27/5). Puncak tertinggi gunung Merapi pascaerupsi 2010 ada di level 2.930 meter di atas permukaan laut (mdpl) ANTARA/Teresia May

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pendaki gunung yang ingin menghabiskan waktu pergantian tahun di puncak Gunung Merapi diperingatkan agar berhati-hati terhadap hujan karena curah hujan cukup tinggi pada Desember ini.

“Hujan deras sering terjadi di puncak Merapi. Hujan itu juga sering diiringi oleh petir dan badai gunung,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandriyo, Rabu, 26 Desember 2012.

Subandriyo tidak merekomendasi pendakian lewat Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, dan Sleman, Yogyakarta. “Kawah gunung berapi itu menganga terbuka ke arah selatan (Kinahrejo). Sedangkan material vulkanik yang ada di sekitar kawah juga rentan longsor jika hujan deras mengguyur,” katanya.

Kinahrejo, lokasi kampung almarhum juru kunci Merapi, Mbah Maridjan, dulunya, memang merupakan salah satu pos pendakian di sisi selatan Gunung Merapi.

Subandriyo hanya merekomendasi pendakian lewat jalur utara atau pos Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Material vulkanik yang disemburkan Merapi saat erupsi 2010 masih sekitar 70 juta meter kubik. Yang perlu diwaspadai adalah adanya potensi banjir lahar dingin di sungai yang berhulu di Merapi.

Wisnu Windarto, anggota tim Search and Rescue (SAR) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyarankan agar calon pendaki Merapi menyiapkan segala perlengkapan pendakian, baik pakaian, makanan, minuman, alat-alat pendakian, maupun obat-obatan P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan).

"Jangan lupa melapor ke posko terdekat supaya terpantau oleh SAR," kata dia.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

13 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

16 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

19 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

35 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

36 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

45 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

57 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

4 Maret 2024

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya