Polri: Jaringan Penembak di Poso Sudah Diketahui

Reporter

Jumat, 21 Desember 2012 13:41 WIB

Foto dua anggota Brimob yang tewas di Poso. (istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI menyatakan telah mengetahui jaringan pelaku penembakan anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah di Poso. Namun, menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar Agus Rianto, Polri tak ingin memberi informasi secara sepotong-potong. Alasanya, untuk menghindari fitnah. ”Sabar saja, masih terus kami dalami,” kata Agus dalam keterangan pers di kantornya, Jumat, 21 Desember 2012.

Sebanyak tiga anggota Brimob tewas diserang saat melakukan patroli rutin di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah, pada Kamis sekitar pukul 10.00 Wita. Mereka adalah Briptu I Wayan Putu Ariwan, Briptu Ruslan, dan Briptu Winarto. Ketiga jenazah telah dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing sekitar pukul 04.00 Wita. Sedangkan tiga anggota Polri yang mengalami luka tembak, yakni Briptu Eko, Briptu Siswandi, dan Briptu Lungguh masih dirawat di rumah sakit.

Agus menegaskan, Polri masih terus menyelidiki pelaku penembakan yang menewaskan tiga anggota Brimob tersebut. Pihaknya juga tak ingin terburu-buru menentukan siapa pelakunya. ”Upaya penangkapan masih terus dilakukan dan masih kami dalami jaringannya.”

Dia menambahkan, tiga anggota Brimob yang tewas dalam baku tembak di Poso dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi dari Briptu menjadi Briptu Anumerta. Kenaikan pangkat tersebut berdasarkan Surat Keputusan Kapolri Nomor : Kep/791/XII/2012 tanggal 20 Desember 2012.

Perihal situasi dan keamanan di Poso, Agus mengatakan Polri belum perlu memberikan tambahan personel. Saat ini masih tercatat 50 personel Brimob yang telah ditugaskan di sana.

ARDIANSYAH RAZAK BAKRI

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

1 jam lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

12 jam lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

1 hari lalu

Banjir di Sumatera Barat Sebabkan Jalan Nasional Terputus, Masyarakat Diimbau Lewat Jalan Alternatif

Bencana alam banjir bandang di Sumatera Barat menyebabkan sejumlah jalan nasional terputus. Masyarakat diminta lewat jalur alternatif.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

1 hari lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Akui Ada Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB Sepanjang 2021-2023

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengakui banyak menangani kasus anggota TNI-Polri yang berjual-beli amunisi dengan TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

1 hari lalu

Penting, Ini Nomor Darurat Bantuan Kecelakaan di Jalan

Seperti halnya di AS yang punya layanan darurat 911, Pemerintah Indonesia juga punya nomor yang bisa dihubungi untuk mendapat bantuan saat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

3 hari lalu

Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

4 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

4 hari lalu

Polri dan BSSN Diduga Impor Alat Sadap atau Spyware dari Israel, SAFENet Minta Transparansi

SAFENet mengingatkan Polri dan BSSN untuk transparan dalam dugaan impor alat sadap atau spyware dari sejumlah perusahaan Israel.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

4 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya