Hasyim Muzadi Tidak Bersandar Pada Perhitungan Suara Sementara
Reporter
Editor
Selasa, 6 Juli 2004 17:23 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Calon wakil presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasyim Muzadi menilai hasil sementara penghitungan KPU saat ini belum bisa dipakai landasan untuk memprediksi capres dan cawapres yang akan lolos dalam putaran ke dua. "Karena jumlah (suara) yang terkumpul masih terlalu rendah," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/7). Menurut Hasyim, meski berdasarkan penghitungan saat ini ia berada di urutan ke dua, namun perkiraan pasangan yang lolos ke putaran kedua baru bisa dilakukan setelah jumlah suara mencapai 25 sampai 35 persen dari jumlah pemilih. "Sekarang ini setiap saat angkanya masih berubah-ubah," kata Hasyim.Ketika ditanya apakah ia masih merasa yakin akan memenangkan pilpres ini dalam satu putaran seperti yang dikatakan dalam masa kampanye lalu, Hasyim mengungkapkan bahasa yang benar adalah berjuang untuk lolos bukan yakin akan lolos. "Bagaimana bisa bicara lolos, wong belum dihitung," kata dia. Menurutnya, ungkapan "menang dalam satu putaran" dianggap sebagai bentuk penyemangatan dan harapan perjuangan pada masa kampanye.Sementara itu mengenai 30 persen suara NU di Jawa Timur yang banyak lari ke Susilo Bambang Tudhoyono, Hasyim mengatakan angka tersebut belum mencerminkan, karena belum seluruhnya suara di Jawa Timur selesai dihitung. Menurut dia, estimasi suara antara Mega-Hasyim dengang SBY-JK di Jawa Timur adalah 50:50. "Kalau yang lain saya kira di bawah itu," katanya. Hasyim menambahkan jika dalam putaran kedua nanti yang lolos adalah pasangan Mega-Hasyim dengan SBY-JK maka suara NU yang dalam putaran pertama ini pecah akan relatif lebih mudah dikonsolidasikan. Tidak seperti saat ini, kata dia, suara NU banyak yang ke Mega-Hasyim dan Wiranto-Salahuddin.Karena itu, lanjut dia, jika lolos ke putaran kedua, waktu dua bulan (hingga September 2004) menuju putaran kedua nanti akan dimanfaatkan Mega-Hasyim dengan baik untuk melakukan sosialisasi dan konsolidasi. "Saya kira akan ada pergeseran-pergeseran suara," ujarnya. Poernomo G. Ridho ? Tempo News Room
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.