Pada 2075, Hujan Hanya di Kalimantan dan Sumatera

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 29 November 2012 18:20 WIB

Walikota Solo, Joko Widodo (tengah) bersama dengan Corporate Communication PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), Wiyanna (kiri) dan Wadan Grup 2 Kopassus, Kolonel (inf) Richard Tampubolon (kedua kiri) menyusuri Sungai Bengawan Solo dalam "Save Bengawan Solo" di Sukoharjo, Jateng, Jumat (16/3). Save Bengawan Solo bertujuan untuk mengamati dan memperbaiki lingkungan Daerah Alisan Sungai Bengawan Solo dari berbagai bencana, seperti banjir, tanah longsor, pendangkalan sungai maupun timbulnya wabah penyakit. Tempo/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan, lembaganya punya ramalan yang menyebutkan, pada 2075, curah hujan terkonsentrasi di dua pulau saja, yakni Kalimantan dan Sumatera. Sedangkan Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, serta sebagian Papua cenderung kering.

“Ini sinyal yang mengharuskan kita memperbaiki pengelolaan air. Kita hanya punya dua musim, tapi masih kebingungan menghadapi banjir dan kekurangan air. Padahal ini jelas karakter khas bangsa kita,” kata Syamsul dalam seminar "Risiko Bencana Akibat Perubahan Iklim" di Universitas Gadjah Mada kemarin.

Padahal, ujarnya, saat ini Indonesia masih belum punya sistem pengurangan risiko bencana akibat perubahan iklim. “Sebanyak 77 persen bencana akibat perubahan iklim di Indonesia berupa hidrometeorologi, mayoritas faktor pendukungnya ialah antropogenik atau kesalahan manusia,” ujar Syamsul.

Dia mengatakan, lembaganya mendorong tersedianya sumber informasi memadai untuk pemetaan dan perencanaan penanggulangan risiko bencana di semua daerah. Tahun depan, semua kabupaten dan kota akan punya peta risiko bencana dengan skala 1:50.000. Selama ini hanya ada peta risiko bencana dengan skala 1:250.000, yang sudah dimiliki 33 provinsi. “Keberadaan peta itu akan membantu semua kawasan punya rencana matang untuk pengurangan risiko bencana,” katanya.

Guru besar hidrologi Fakultas Geografi UGM, Sudibyakto, menyarankan BNPB merumuskan peta risiko yang mengintegrasikan segala jenis bencana di tiap kawasan. Menurut dia, tingkat keragaman risiko bencana akibat perubahan iklim di Indonesia tinggi. “Misalnya, kawasan Sumatera dan Jawa Barat 70 persen rentan banjir, sementara beberapa kawasan, seperti Sleman, terancam efek khusus karena ada gelontoran material lahar yang mudah bergerak ketika hujan,” kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita populer:

Seperti Apa Panasnya Rapat Jokowi-Ahok soal MRT?

Jokowi Pulang Nebeng Mobil Wali Kota

Soal Tendangan Bebas Indahnya, Ini Jawaban Andik

Kicauan Para Artis Tentang Gol Spektakuler Andik

Apa Maunya Jokowi-Ahok soal Ancol?

Berita terkait

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

56 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

18 Januari 2024

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti.

Baca Selengkapnya

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

29 Desember 2023

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menegaskan UGM telah memiliki sikap dan posisi yang tegas terkait hal itu.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

25 Januari 2023

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

Tim Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dilaporkan telah memulai riset teknologi hybrid untuk mobil formula.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

5 Oktober 2022

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

50 mahasiswa UGM menerima beasiswa untuk satu semester sebesar Rp 5 juta dan 10 mahasiswa asal Papua menerima beasiswa biaya kuliah hingga lulus,

Baca Selengkapnya

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

16 September 2022

Tongkat Pintar Untuk Lansia dan Tunanetra Karya Mahasiswa UGM

pengembangan tongkat pintar UGM bermula dari keinginan tim menciptakan alat sederhana dengan banyak fungsi untuk memudahkan lansia dan tunanetra.

Baca Selengkapnya

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

14 September 2022

Pengamat Teknologi Informasi UGM Sebut Aktivitas Bjorka Hacktivism, Apa Itu?

Pakar Teknologi Informasi UGM menilai apa yang dilakukan Bjorka sinyal kritik pemerintah untuk bebenah diri.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Ciptakan Robot Pendeteksi Kekeroposan Pohon

13 September 2022

Mahasiswa UGM Ciptakan Robot Pendeteksi Kekeroposan Pohon

ekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan prototipe alat pendeteksi kekeroposan pada pohon yang diberi nama G-Ber.

Baca Selengkapnya

Buka Toko Kelontong Sejak Mahasiswa, Granita Alumnus UGM Raup Omset Rp 380 Juta per Bulan

2 September 2022

Buka Toko Kelontong Sejak Mahasiswa, Granita Alumnus UGM Raup Omset Rp 380 Juta per Bulan

Simak kisah Granita, alumnus UGM yang membuka toko kelontong hingga omset puluhan juta.

Baca Selengkapnya