Situasi Poso setelah terjadi penggrebekan terduga teroris oleh polisi (3/11). TEMPO/Amarburase.
TEMPO.CO, Bima - Ribuan warga Desa Rato, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menonton prosesi pemakaman terduga teroris Poso, M. Choiri. Pemilik nama alias Jipo dan Ibeng ini baru dimakamkan Selasa, 13 November 2012, sekitar pukul 11.00 setelah ditembak detasemen khusus 88 Antiteror Mabes Polri di Poso pada 1 November lalu.
Jenazah Choiri tiba di rumahnya sekitar pukul 09.15 Wita. Mobil pembawa jenazah dikawal ketat oleh aparat kepolisian. Setibanya di desa tersebut, jenazah langsung dibawa ke rumah duka. Sekitar pukul 10.30, jenazah dibawa ke Masjid Raya Rato, sekitar 30 meter dari rumah duka. "Disalati di masjid, langsung dimakamkan," kata Iwan Taqiudin, kakak M Choiri.
Meskipun tanpa penjagaan polisi berseragam, sejumlah orang tak dikenal menjaga jalan masuk rumah M Choiri di RT 03 RW 02 Dusun Sigi. Setelah disalati, jenazah kemudian dibawa ke kuburan setempat dengan diantar oleh warga dengan membawa berbagai macam spanduk bertuliskan ucapan selamat datang bagi jenazah.
Tepat pukul 11.10, jenazah M Choiri masuk liang lahat. "Akhirnya selesai juga pemakaman ini," ujar Iwan Taqiudin.
Ridwan, salah satu teman dekat Choiri, mengatakan seluruh kerabat M. Choiri di Lombok Timur mengikuti pemakaman tersebut. "Rombongan kami datang habis salat Subuh," katanya.
Ridwan merupakan kerabat dekat sama sama pernah mengajar bahasa Arab. Menurut Ridwan, M Choiri merupakan orang yang baik dan sayang keluarganya. "Sebagai ayah dan suami, dia orangnya baik," katanya.
M Choiri meninggalkan dua orang anak dan seorang istri yang bernama Nur Rochati. Oleh tetangganya, M Choiri dikenal sebagai guru yang fasih berbahasa Arab.