Anak-anak bermain di Kampung Asmat, distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua, akhir pekan lalu. Masyarakat Papua berencana akan menggelar Kongres Papua III pada 16-19 Oktober 2011 mengangkat tema "Menegakkan Hak-hak Dasar Orang Asli Papua di Masa Kini dan Masa Depan". ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO, Jayapura - Enam kabupaten di wilayah pedalaman Papua mendapatkan dana hibah sebesar US$ 2,8 juta dari pemerintah Amerika Serikat untuk pemberantasan buta aksara.
"Dana hibah ini dikucurkan dalam bentuk program dan buku pengantar sekolah dasar dengan kurikulum khusus yang disesuaikan dengan budaya setempat," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Papua, James Modouw, Selasa, 6 November 2012.
Keenam kabupaten yang mendapat bantuan adalah Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Lani Jaya, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Jayawijaya, dan Kabupaten Yalimo.
Melalui program hibah ini, kata James, ada 2.000 buku yang akan dibagikan kepada siswa di enam kabupaten itu. Semua guru yang akan mengajarkan kurikulum ini juga sudah mendapat pelatihan khusus. "Sekarang mereka tinggal mengembangkannya di sekolah masing-masing," kata James.
Dinas Pendidikan Papua, kata James, sudah memeriksa kelaikan standar mutu buku-buku bantuan Amerika ini. "Hasilnya sangat bagus. Jadi sekarang tergantung bagaimana guru betul-betul punya dedikasi untuk melatih anak didiknya," kata James.
James menambahkan, tingginya angka buta aksara di pedalaman Papua salah satunya disebabkan letak geografis. "Luasnya wilayah Papua membuat jarak antara pemukiman satu dengan lainnya menjadi berjauhan," katanya. Saat ini angka buta aksara di Papua mencapai 23 persen, atau sekitar 200 ribu jiwa dari 2 juta jiwa penduduk Papua.