TEMPO.CO , Jakarta:Selain lima penyidik menyatakan mundur ke pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, tiga orang lainnya ikut mengundurkan diri. Sumber Tempo menyatakan ketiganya menyatakan mundur secara lisan. "Bedanya mereka tidak bersurat ke pimpinan KPK melainkan menyampaikan secara lisan," ucap sumber Tempo tadi.
Menurut sumber tadi, ketiga penyidik itu adalah Ajun Komisaris Besar Mulya Hakim Solichin, Ajun Komisaris Besar Elizben Purba, serta Komisaris Egy Adrian Zues. Mereka akan habis masa tugasnya awal Desember 2012. "Tetapi mereka sepertinya ingin pulang ke institusinya sebelum berakhir masa tugas," ujar sumber itu.
Juru bicara KPK, Johan Budi S.P membantah informasi tadi. Ia mengatakan pimpinan KPK masih menggelar pertemuan internal membicarakan penyidik yang bakal mengundurkan diri itu. "Masih sedang rapat," ujarnya kemarin.
Ketua KPK, Abraham Samad belum berhasil dikonfirmasi.
Sebanyak lima orang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi mengajukan surat pengunduran dirinya ke pimpinan KPK, hari ini, Kamis, 1 November 2012. Mereka ingin kembali ke institusinya dengan alasan pengembangan karir.
Kelimanya adalah Komisaris Polsi Rizki Agung Prakoso,Komisaris Irfan Rifai, Komisaris Popon A Sunggoro, Komisaris Hendi Kurniawan, serta Komisaris Yudhistira Midyahwan. Mereka telah bertugas sebagai penyidik KPK selama empat tahun lebih.
Tindakan mereka mengundang kontroversi karena hubungan KPK dengan Polri masih cukup hangat dalam korupsi simulator ujian surat izin mengemudi.
TRI SUHARMAN
Berita Terpopuler
Ombudsman Usut Kepolisian Bengkulu Terkait Novel
Kriminalisasi Penyidik Novel Diadukan ke Ombudsman
Denny Indrayana: Gugatan Polri ke KPK Lucu
Generasi Baru Polisi Bersih Sudah Lahir
Penyidik KPK Rutin Dapat Siraman Rohani
Berita terkait
Polri Akui Ada Kendala Identifikasi Teror Bom Pimpinan KPK
14 Januari 2019
Polisi mengakui menemukan kendala dalam mengidentifikasi bom molotov dan bom palsu di rumah pimpinan KPK Agus Rahardjo dan Laode M Syarif.
Baca SelengkapnyaIdul Fitri, Novel Baswedan Salat Id di Masjid Dekat Rumah Sakit
25 Juni 2017
Karena kondisi matanya belum pulih, Novel Baswedan hanya bisa merayakan Idul Fitri di rumah sakit di Singapura.
Baca SelengkapnyaAlasan Polisi Belum Bisa Mengungkap Penyerang Novel Baswedan
19 Mei 2017
Polda Metro Jaya membantah bekerja lambat dalam mengungkap kasus serangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro: Serangan ke Novel Sangat Terencana, Digambar Dulu
26 April 2017
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan serangan kepada Novel Baswedan sangat terencana dengan baik.
Baca Selengkapnya2 Orang yang Difoto Dekat Rumah Novel Ternyata Informan Polisi
24 April 2017
Dua orang yang difoto dekat rumah Novel Baswedan berprofesi sebagai debt collector sekaligus jadi informan polisi untuk kasus pencurian motor.
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa Terduga Pelaku Serangan ke Novel Baswedan
21 April 2017
Polisi tengah memeriksa seorang yang diduga pelaku penyiram air keras pada Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaTiga Regu Khusus Ini Selidiki Teror Air Keras terhadap Novel Baswedan
13 April 2017
Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaTeror Tak Lumpuhkan Novel dan KPK
13 April 2017
Air keras disiramkan ke wajah Novel Baswedan. Patut diduga, otak pelakunya berkeinginan agar Novel roboh dan KPK rapuh. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa Novel Baswedan adalah ikon di KPK. Karena itu, menyerang Novel berarti pula menggempur KPK.
Baca SelengkapnyaKapolda: Jangan Blunder Lama Ungkap Serangan ke Novel Baswedan
12 April 2017
Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan meminta seluruh jajarannya untuk bekerja maksimal mengungkap kasus serangan terhadap Novel Baswedan.
Baca SelengkapnyaSerangan ke Novel Baswedan, Kapolda Metro: Ada yang Menyuruh
12 April 2017
"Tentu ada motif. Ada pelaku di lapangan yang menyiram tentu ada yang menyuruh. Tidak mungkin berdiri sendiri," ucap Iriawan.
Baca Selengkapnya