TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto, mengimbau warga yang tinggal di lereng Gunung Raung agar tidak panik.
Menurut Hendrasto, saat ini aktivitas vulkanik Gunung Raung belum mengancam permukiman penduduk. Sebab, diperkirakan keluarnya material Gunung Raung masih berada di sekitar kawah yang memiliki ukuran 1.750 meter x 2.250 meter.
PVMBG meminta supaya warga menaati rekomendasi untuk tidak mendekat ke radius 3 kilometer dari puncak gunung. "Yang berbahaya masih di sekitar kawah. Sementara permukiman penduduk terdekat berada 10 kilometer dari puncak," kata dia, Selasa, 30 Oktober 2012.
Hendrasto menjelaskan, saat ini gunung setinggi 3.332 mdpl tersebut telah erupsi dengan skala kecil dengan indikator mengeluarkan suara gemuruh dan asap tipis hingga tebal. Namun, dia memastikan asap yang mengandung gas belerang (S02) itu tidak berbahaya bagi manusia.
Aktivitas vulkanik Gunung Raung pada Selasa, 30 Oktober 2012 ini masih tergolong tinggi. Gempa tremor masih berlangsung hingga amplitudo maksimal 32 milimeter dan mengeluarkan asap putih. Pada pukul 04.30 WIB tadi juga sempat tercium bau belerang selama 30 menit.
Sebelumnya, warga di Desa Sumber Arum Kecamatan Songgon sempat panik dengan aktivitas Gunung Raung. Warga panik dan mengemasi pakaiannya, bersiap-siap mengungsi.
Status gunung di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember itu naik dari waspada ke siaga pada Senin, 22 Oktober 2012. PVMBG merekomendasikan radius 3 km dari puncak steril dari manusia.