Ogan Ilir KLB Muntaber, Lima Warga Meninggal
Editor
Kodrat setiawan
Kamis, 25 Oktober 2012 13:29 WIB
TEMPO.CO, Palembang - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap penyebaran wabah diare di Desa Kandis, Santapan Barat, dan Santapan Timur, Kecamatan Kandis, Kabupaten Ogan Ilir. Akibat kejadian itu, lima warga dari tiga desa meninggal, sementara puluhan lainnya masih dirawat di rumah sakit di Kayu Agung dan Puskesmas Kandis.
“Kami tetapkan ini sebagai kejadian luar biasa, dan tim dari kesehatan provinsi, bekerja sama dengan pihak kesehatan di Ogan Ilir, sudah terjun ke lapangan untuk mencegah bertambahnya korban jiwa,” kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, Kamis, 25 Oktober 2012.
Alex prihatin dengan timbulnya korban jiwa hingga di atas batas normal. Dalam kesempatan itu, Alex memastikan langkah darurat yang telah diambil oleh pemerintah dengan menyiapkan pasokan air bersih yang cukup di daerah yang rawan terkena wabah. “Persoalan diare biasanya disebabkan oleh persediaan air bersih yang tidak mencukupi. Sungai-sungai sudah surut dan tercemar. Kami sudah kirim air bersih dan warga dilarang untuk konsumsi air sungai,” katanya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Matdani Nurcik, mengatakan penetapan status KLB sesuai prosedur. Di antaranya terjadi dalam kurun waktu tertentu dan singkat, dan jumlah kasusnya melampaui normal penderita sehari-hari, yakni lebih dari dua kali lipat.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya wabah diare, pihaknya telah menurunkan tim yang terdiri dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, dan puskesmas setempat. Mereka akan meneliti tiga desa yang terserang wabah diare.
“Kejadiannya melebihi dua kali lipat dari normal. Biasanya kasus diare terjadi dalam sehari sebanyak 10 kasus, ini menjadi 20 kasus lebih,” katanya. Selain melakukan penyelidikan, tim gabungan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat supaya menggunakan air yang berkualitas baik untuk minum, makan, cuci tangan, mandi, dan sebagainya.
Puluhan pasien muntah-berak (muntaber) hingga siang ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayu Agung, Kabupaten Ogan Ilir. Sementara itu, beberapa orang di antaranya masih dirawat di Puskesmas Desa Kandis, Kabupaten Ogan Ilir.
Saat ini seluruh puskesmas setempat diinstruksikan siaga satu. Selain itu, jumlah obat-obatan harus tersedia lebih dari persediaan normal. Seperti oralit dan cairan infus.
PARLIZA HENDRAWAN
Berita lain:
Hambatan Ide Kampung Susun Jokowi
Dahlan Iskan Siap Jelaskan Dugaan Korupsi PLN
Penembakan di Cidodol, Ditemukan 2 Proyektil
Alfred Ridl Gagal Jadi Pelatih Kepala Timnas
Nasib GKI Yasmin Masih Tak Menentu