Novel Diincar Kepolisian Lewat Yuri?

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 17 Oktober 2012 07:25 WIB

Novel Baswedan. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta-Kuasa hukum penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan, Haris Azhar, mengatakan kepolisian belum berhenti melakukan upaya kriminalisasi terhadap kliennya. “Caranya dengan menetapkan penyidik KPK, Yuri Leonard Siahaan, sebagai tersangka penembakan pencuri sarang burung walet di Bengkulu tahun 2004,” ujar Haris, Selasa 16 Oktober 2012.

Kepolisian Daerah Bengkulu menetapkan Yuri sebagai tersangka dalam kasus yang sama dengan Novel. Keduanya dituduh menganiaya pencuri sarang burung walet saat berdinas di Polres Kota Bengkulu.

Haris mengatakan Yuri, Novel, dan tiga polisi lainnya sedang dalam perjalanan saat penembakan terjadi. "Mereka (kolega Novel) dijadikan tersangka supaya tak bisa menjadi saksi alibi untuk Novel," katanya.

Tak hanya itu, dalam kasus ini, kepolisian juga sengaja memasang seorang anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bengkulu sebagai penyidik. Pada waktu kejadian, petugas tersebut sedang piket.

Adapun Polda Bengkulu menyatakan belum menambah jumlah tersangka karena penyidikan kasus ini ditunda atas perintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Namun, kedua anak buah Novel, yaitu Ajun Komisaris Polisi Yuri Siahaan dan Ajun Komisaris Polisi Arif Sembiring, tetap akan diperiksa,” ucap juru bicara Polda Bengkulu, Ajun Komisaris Besar Hery Wiyanto.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menyebutkan bahwa penyidikan terhadap Novel dan Yuri boleh diteruskan. "Mengusut saja tidak apa-apa, mencari informasi. Tapi konsentrasi KPK menangani kasus simulator harus menjadi prioritas," kata Djoko.

FEBRIYAN | ARYANI KRISTANTI | EFRI R

Berita Terpopuler

Novi Akan Tuntut Penyebar Foto Syur

Nazar: Anas dan Andi Seharusnya Sudah Tersangka

23 Jenderal Polisi Naik Pangkat

Panglima TNI Bela Anak Buahnya yang Pukul Wartawan

Kapolri Beri Kesempatan Novel Tuntaskan Tugasnya

Dua Polisi yang Hilang di Poso Ditemukan Tewas



Berita terkait

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya

Baca Selengkapnya

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

1 hari lalu

Bentuk Pansel Berkualitas Ujian Terakhir Jokowi Perbaiki KPK di Ujung Jabatannya

Presiden Jokowi diharapkan serius membentuk panitia seleksi calon pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

2 hari lalu

Pembentukan Pansel Pimpinan dan Dewas KPK, Novel Baswedan Sebut Ujian Terakhir Bagi Jokowi Berantas Korupsi

Mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan mengatakan pembentukan panitia seleksi ini merupakan ujian terakhir bagi pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

16 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

18 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

18 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

30 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

13 Maret 2024

Sikap Tokoh yang Surati Parpol untuk Dukung Hak Angket, dari Novel Baswedan hingga Suciwati

Novel Baswedan mendukung hak angket karena tak ingin kecurangan dan praktik koruptif dalam pemilu dianggap lumrah atau dimaklumi.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

13 Maret 2024

Kasus Korupsi di Internal KPK Terkuak, Novel Baswedan Khawatir KPK Hanya Jadi Bagian Masalah

Eks penyidik KPK Novel Baswedan perlu kepemimpinan KPK yang berintegritas dan komitmen tinggi serta berkompeten untuk memberantas korupsi.

Baca Selengkapnya

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

12 Maret 2024

Abraham Samad Turut Dukung Hak Angket DPR: Hukum Orang-orang yang Terlibat dalam Kecurangan Pemilu

Abraham Samad Ketua KPK 2011-2015 termasuk dari 50 tokoh yang menandatangani surat untuk ketua umum parpol agar gulirkan hak angket. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya