Hary Tanoe Bersaksi di Pengadilan Hari Ini

Reporter

Editor

Anton Septian

Senin, 24 September 2012 09:27 WIB

Pemilik PT. Bhakti Investama, Hary Tanoesoedijo ketika hadir untuk menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, (28/06). Harry Tanoe diperiksa oleh KPK terkait dugaan suap tersangka pegawai PT BI James Gunarjo senilai 280 juta kepada Pegawai pajak Tommy Hindratno untuk pengurusan pajak PT Bhakti Investama, TEMPO/Seto Wardhana.

TEMPO.CO, Jakarta - Bos Grup MNC Hary Tanoesoedibjo dijadwalkan bersaksi di persidangan untuk kasus suap restitusi pajak PT Bhakti Investama di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi hari ini, Senin, 24 September 2012. Hary akan dimintai keterangan untuk terdakwa James Gunardjo, penyuap yang disebut-sebut sebagai konsultan pajak PT Agis Tbk (bukan pegawai PT Agis seperti ditulis sebelumnya--). PT Agis sendiri bukan anak perusahaan Bhakti Investama. Saham Bhakti di perusahaan distributor perangkat elektronik itu sudah dijual sejak beberapa tahun lalu.

Pengacara James, Sehat Damanik, mengatakan, selain Hary, ada 11 orang lain yang akan bersaksi, termasuk Komisaris Independen PT Bhakti Investama Tbk, Antonius Z. Tonbeng. Antonius sudah berstatus cegah bepergian ke luar negeri. "Ada 12 orang, lima dari BCA, lima dari Bhakti, dan dua dari luar Bhakti-BCA," ujarnya saat dikonfirmasi pagi ini.

Sehat berharap keterangan Hary dalam persidangan bisa membuktikan kliennya bukan karyawan Bhakti Investama. "Kami harapannya keterangannya sesuai fakta saja bahwa klien kami bukan karyawan Bhakti dan tidak mengurus pajak Bhakti," kata dia.

James dicokok bersama pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Tommy Hindratno, di sebuah rumah makan Minang di kawasan Tebet, Juni lalu. Saat ditangkap, ditemukan uang tunai Rp 280 juta yang diduga uang suap terkait dengan urusan pajak Bhakti Investama.

Penangkapan itu diiringi penggeledahan di kantor PT Bhakti di lantai 5 MNC Tower, dan kantor PT Agis di lantai enam gedung yang sama. Dalam penggeledahan, petugas menyita 20 bundel dokumen restitusi pajak milik PT Bhakti Investama.

ISMA SAVITRI

Baca juga:
Penyidik KPK yang Ditarik Mengaku Diteror
Intelijen TNI Cium Rencana Teroris Incar Borobudur
Jokowi Janji Bangun Stadion untuk Persija
''Strategi Sopir Taksi'' di Balik Kemenangan Jokowi

Berita terkait

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

19 Januari 2024

Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara

Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

3 Desember 2019

Sri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

4 Oktober 2018

Sri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK

Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.

Baca Selengkapnya

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

17 April 2018

Oknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta

Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.

Baca Selengkapnya

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

1 Agustus 2017

Eks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang

Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.

Baca Selengkapnya

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

24 Juli 2017

Suap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil

Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.

Baca Selengkapnya

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

24 Juli 2017

Suap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui

Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

11 Juli 2017

Sri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak

Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.

Baca Selengkapnya

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

10 Juli 2017

KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak

Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

10 Juli 2017

Kasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...  

Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.

Baca Selengkapnya