Pasukan Marinir Angkatan Laut berjaga ketika melakukan Bantuan Tembakan Artileri dengan Meriam Howitzer dalam Latihan Puncak Armada Jaya di Pantai Sekerat, Sangatta, Kalimantan Timur, Kamis (10/11). Latihan Armada Jaya yang akan berakhir pada tangal 16 November 2011 bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik di daerah Alur Laut Kepulauan Indonesia yang merupakan perbatasan dengan negara tentangga dengan melibatkan 4000 ribu personil AL, 23 kapal Perang, 3 pesawat cassa, 3 Helikopter, 1600 pasukan Pendarat Marinir, dan 93 kendaraan Tempur. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Letkol Totok Sugiharto mengatakan tidak ada pesawat latih TNI/AD yang jatuh di Desa Kalimalang, Banyuwangi, yang berbatasan dengan Jember. Kepulan asap itu bukan dari mesin pesawat, melainkan akibat kebakaran pohon. "Setelah kami cek, itu asap dari pohon yang terbakar," kata Totok ketika dihubungi, Kamis, 20 September 2012.
Puluhan personel TNI Angkatan Darat dan polisi Banyuwangi, Jawa Timur, hari ini menyelidiki kebenaran informasi jatuhnya pesawat latih milik TNI AD. Informasi dugaan pesawat jatuh itu disampaikan Komandan Kodim Jember pada Rabu malam, 19 September 2012, sekitar pukul 21.00 WIB.
Totok mengatakan, setelah mendapatkan informasi, sejumlah personel langsung ditugaskan dari Markas TNI di Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh, Malang, ke Kalimalang, Banyuwangi. Namun, ternyata, laporan tersebut tidak terbukti.
Totok mengatakan, laporan masyarakat ini mungkin disebabkan mereka melihat pesawat latih terbang rendah di daerah tersebut. Setelah pesawat lewat, asap muncul di kawasan hutan di Banyuwangi Selatan itu.
