NTT Butuh 4 Ribu Kolam untuk Atasi Kekeringan

Jumat, 7 September 2012 16:19 WIB

TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Kupang -- Pemerintah Nusa Tenggara Timur masih membutuhkan sedikitnya 4.000 kolam penampungan air hujan--atau biasa disebut embung--untuk mengatasi masalah kekeringan di daerah itu.

"Kami butuh sekitar 4.000 embung untuk atasi kekeringan di daerah ini," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum NTT Andre Koreh kepada Tempo di Kupang, Jumat, 7 September 2012.

Saat ini, menurut dia, NTT baru memiliki 400 embung yang tersebar di 20 kabupaten dan satu kota. Namun, dari jumlah itu, hanya sekitar 200 embung yang sedang terpakai, sedangkan 200 sisanya dalam kondisi rusak. "Dua ratus embung itu butuh peremajaan karena tidak berfungsi," katanya.

Masalah kekeringan di NTT, kata Andre, merupakan masalah klasik karena hampir setiap tahun masalah ini terjadi. Hal itu disebabkan kebutuhan air masyarakat yang sangat besar, sedangkan ketersediaan air sangat terbatas. "Cadangan air baku di sini terbatas sehingga dibutuhkan embung," katanya.

Pembangunan embung ini, lanjutnya, merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah kekeringan. Terlebih curah hujan di NTT sangat minim, yakni hanya empat bulan dalam setahun. "Kami masih membutuhkan sedikitnya 3.600 embung," katanya.

Namun, pembangunan embung itu, kata Andre, masih terkendala oleh minimnya ketersediaan dana dari APBN maupun APBD. "Pembangunan embung butuh dana yang cukup besar, sedangkan dana yang ada sangat terbatas," katanya.

Sejauh ini, tambahnya, belum ada laporan dari kabupaten/kota tentang bencana kekeringan, kecuali dua kabupaten yang memang paling rawan dilanda kekeringan, yakni Sumba Timur dan Sumba Tengah. "Kami belum dapat laporan tentang bencana kekeringan dari daerah," katanya.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT, sebanyak 403 desa di 167 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten/kota mengalami kekeringan yang berimbas pada ancaman rawan pangan. "Ada sekitar 403 desa yang terancam rawan pangan akibat kekeringan," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT Alexander Sena.

YOHANES SEO

Berita Terpopuler:
Utang Bakrie Rp 21,4 triliun dan US$ 5,7 miliar

Dari Solo, Jokowi Sapa Warga Jakarta dengan Skype

Keterangan TerdugaTeroris Ada yang Janggal

Indonesia Miliki Cadangan Minyak Sawit Tersembunyi

Konser di Eropa, Suju Dilempari Kondom

Ribuan Pendukung Hartati Kepung KPK

Ilmuwan Mereka Mimpi Tikus

Demokrat DIY Cari Aktor Penggembos Partai

Tak Ada Brotoseno di Sidang Angie

Ini Dia Perbedaan Cara Melihat Pria Dan Wanita

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

40 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

46 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

52 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.

Baca Selengkapnya