Munir, Inspirasi Pejuang Buruh

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 7 September 2012 13:50 WIB

Stiker bertuliskan "Saya Munir" dibagikan saat Aksi Diam Kamisan di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (6/9). TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Munir tak hanya dikenal sebagai pegiat hak asasi manusia, tapi ia juga pejuang keadilan bagi buruh. "Munir itu dulu mengawali karier dari divisi buruh LBH Surabaya," ujar aktivis buruh migran dari Migrant Care, Wahyu Susilo, ketika dihubungi, Jumat, 7 September 2012.

Lalu, ia mengingat, Munir pulalah yang mendorong Migrant Care mengajukan gugatan terhadap pemerintah pada 2002. Wahyu pun menuturkan, pada periode Agustus-September 2002, tenaga kerja Indonesia dari Sabah melarikan diri ke Nunukan, Kalimantan, dari razia pasukan Ikatan Relawan Rakyat Malaysia (RELA) dan Polis Diraja Malaysia (PDRM). Ternyata Nunukan yang jadi tempat transit tersebut jauh dari kata layak.

Menurut Wahyu, ada 45 ribu TKI di Nunukan, tapi tak ada bantuan memadai dari pemerintah. Korban pun berjatuhan. karena tempat itu sangat tidak layak. "Cak Munir yang waktu itu menginisiasi gugatan publik yang belum pernah digunakan di Indonesia," katanya. Itulah kontribusi besar pria asal Malang itu terhadap buruh migran Indonesia.

Untuk mengenang semangat dan perjuangan Munir, hari ini seluruh pekerja di Migrant Care mengenakan baju hitam. Simbol kedukaan delapan tahun meninggalnya Munir Said Thalib. "Kami juga akan ikut aksi delapan tahun Munir," ujar Wahyu.

Bagi para pejuang buruh, Wahyu menambahkan, kegigihan suami Suciwati itu sangat menginspirasi. "Dia membela semua orang yang dilanggar hak asasinya, termasuk warga negara asing," ujar adik dari penyair Wiji Thukul ini. Perjuangan yang lintas batas itulah yang sekarang dijadikan Migrant Care untuk menolong para buruh migran.

"Kami membantu buruh migran, apa pun statusnya, baik yang ada dokumen maupun tidak," ia menambahkan. Lalu, yang perlu diingat adalah Munir merupakan pejuang anti-hukuman mati. Jadi, Wahyu menuturkan, kalaupun pembunuhnya terungkap jelas, ia pasti menolak untuk hukuman mati. "Konsep ini yang kami perjuangkan juga untuk buruh migran."

DIANING SARI

Berita Terkait:

Dua Juta Avatar Mendiang Munir di Twitter

Sewindu Munir, Para Sahabat Gelar Aksi

Munir Diusulkan Jadi Nama Jalan

Warga Harjokuncaran Minta Bantuan Komnas HAM

KASUM: Jangan Tunda Penyelidikan Kasus Munir

Berita terkait

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

42 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

43 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

49 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

50 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

50 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

50 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

54 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

58 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.

Baca Selengkapnya

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.

Baca Selengkapnya