Tajul Muluk: Kekerasan di Sampang Kelalaian Aparat  

Reporter

Selasa, 4 September 2012 14:56 WIB

Ketua komunitas Syiah Sampang Ali Murtadha alias Tajul Muluk (Kiri) bersama kakaknya Aklil Al-Milali (kanan) ketika memberikan testimoni kasus penyerangan kaum syiah di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya, Senin (02/01). TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq

TEMPO.CO, Sidoarjo - Pemimpin Syiah Sampang, Ali Murtadlo alias Ustad Tajul Muluk, menyesalkan peristiwa penyerangan terhadap penganut Syiah di Dusun Nangkernang, Sampang, Madura, Ahad dua pekan lalu. Menurutnya, hal itu bisa dicegah jika tidak ada kelalaian aparat pemerintah dan kepolisian.

"Saya tidak tahu pasti (penyebabnya) karena saya berada di dalam penjara. Menurut saya karena kelalaian polisi dan pemerintah. Menurut kakak saya, warga telah memberitahu polisi bahwa akan terjadi tindak kekerasan tapi tidak ada tanggapan," kata Tajul Muluk pada Minggu, 3 September 2012.

Pernyataan ini disampaikan Tajul kepada sumber Tempo yang datang ke Lembaga Permasyarakatan Sidoarjo, tempat Tajul Muluk menjalani vonis dua tahun penjara karena dianggap menistakan agama, semalam.

Penyerangan terhadap komunitas Syiah di Dusun Nangkernang, Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, kembali terjadi pada Ahad lalu, 26 Agustus 2012. Dalam serangan tersebut satu orang pengikut Syiah meninggal dunia, belasan luka-luka, dan kurang lebih 40 rumah terbakar.

Tajul Muluk menuturkan kasus penyerangan yang terjadi saat Lebaran kemarin tidak berbeda dengan penyerangan sebelumnya pada Desember 2011 lalu. "Kami sudah menginformasikan bahwa akan ada penyerangan tapi selalu tidak ditanggapi," ujar dia.

Menurut dia, komunitas Syiah selalu menjadi korban karena pemerintah dan polisi tidak mau memberikan perlindungan. "Padahal saya kira provokator dan penyerangnya ya itu-itu saja. Siapa pun pelakunya harus dihukum," ujarnya.

Tajul mengatakan seharusnya tidak perlu ada korban jiwa. Menurutnya, korban tewas, yakni Muhammad Khosim alias Hamammah, 48 tahun, adalah adalah sahabatnya yang baik, sopan, dan rendah hati. "Bapak Hamammah adalah teman mengaji saya. Dia tidak pantas diperlakukan seperti itu. Orang yang membunuhnya adalah zalim dan semoga diingatkan Allah SWT," ujar dia.

DINI MAWUNTYAS

Berita terpopuler lainnya:

Kisah Kang Jalal Soal Syiah Indonesia (Bagian 6)
Andik Vermansyah Pindah Ke Liga Utama Amerika

Polisi Tahan Kuasa Hukum John Kei

Jarak Tempuh Sepeda Motor Bakal Dibatasi

Panwaslu: Iklan Televisi Jokowi Masuk Pelanggaran

Jangan Katakan Kalimat Ini ke Anak Anda

Doberman Ikut Jaga Hillary Clinton di Jakarta

Scientology Seleksi Calon Istri Tom Cruise

Calo Penerimaan Pegawai Negeri Diungkap

Begini "Hotel" di Pesawat Boeing 747 Aeroloft

Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya