Bahasa Melayu Layak Jadi Bahasa Internasional  

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 2 September 2012 15:45 WIB

Tempo/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Surakarta - Bahasa Melayu dianggap layak menjadi bahasa internasional dan digunakan secara luas dalam pergaulan dunia. Hal itu didasari oleh banyaknya penutur bahasa Melayu yang mencapai ratusan juta orang.

Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta Ravik Karsidi mengatakan, penutur bahasa Melayu atau yang berakar dari bahasa Melayu mencapai sekitar 400 juta orang. “Dan 245 juta di antaranya di Indonesia,” kata Ravik Karsidi di sela seminar internasional "Masa Depan Bangsa Melayu di Tengah Krisis dan Perubahan Politik global" di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS), Ahad, 2 September 2012.

Ravik mengatakan bahwa pendapat bahasa Melayu layak jadi bahasa internasional merupakan salah satu hasil kesimpulan dari penelitian bersama antara UNS Surakarta dan Universiti Utara Malaysia dalam lima tahun terakhir.

Hanya dia mengakui butuh perjuangan ekstra keras agar warga dunia bisa menerima usulan itu. Terutama harus giat melobi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menunjukkan bahwa bahasa Melayu layak mendapat pengakuan sebagai bahasa internasional.

Dalam kesempatan yang sama, Naib Canselor Universiti Utara Malaysia Mohamed Mustafa Ishak mengatakan tidak ada masalah jika bahasa Melayu jadi bahasa internasional. Dia mencontohkan, bahasa Arab yang hanya memiliki 90-100 juta penutur bisa jadi bahasa internasional. “Dari segi penutur, sudah layak,” katanya.

Namun penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa internasional sangat bergantung pada kekuatan ekonomi bangsa Melayu itu sendiri. Jika bangsa Melayu dapat memberikan dampak yang besar bagi perekonomian global, bahasa Melayu punya peluang jadi bahasa internasional.

Ravik juga mengakui bahwa banyaknya penutur hanya menjadi salah satu syarat. Syarat lainnya agar diterima internasional adalah bangsa Melayu harus mampu bersaing secara ekonomi dan memiliki daya tawar yang kuat untuk memperjuangkannya. “Kami berharap negara ASEAN bersatu dan memperjuangkan bersama,” ujarnya.

Meskipun masih butuh perjuangan panjang, Mustafa Ishak mengatakan, paling tidak bahasa Melayu bisa digunakan sebagai bahasa resmi dalam pergaulan antara bangsa Melayu. Misalnya antara Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

UKKY PRIMARTANTYO


Berita terkait

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

49 hari lalu

Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.

Baca Selengkapnya

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.

Baca Selengkapnya

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.

Baca Selengkapnya

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.

Baca Selengkapnya

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?

Baca Selengkapnya

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?

Baca Selengkapnya

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?

Baca Selengkapnya

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.

Baca Selengkapnya