Petugas Polisi berjaga-jaga di sekitar Plaza Singosaren, di Jalan Dr Radjiman, Solo, Pasca penembakan oleh orang tak dikenal, (30/8). Aksi penembakan tersebut menewaskan seorang polisi seniorBriptu Dwi Data. Tempo/Andry Prasetyo
TEMPO.CO, Solo - Aksi teror terhadap pos polisi di Solo terus berlanjut. Tiga kejadian teror terjadi selama dua pekan terakhir. Serangkaian aksi tersebut menyebabkan satu polisi tewas dan dua polisi mengalami luka.
Kejadian pertama terjadi pada 17 Agustus lalu. Pengendara sepeda motor memberondong Pos Pengamanan Lebaran 05 Gemblekan dengan sembilan tembakan. Dua polisi terluka akibat serangan tersebut. Mereka adalah Bripka Hendro dan Briptu Kukuh.
Sehari kemudian, serangan terjadi lagi terhadap Pos Pengamanan Lebaran yang berada di kawasan Gladak. Pengendara motor melempar benda sejenis granat ke pos tersebut. Meskipun tidak ada korban, kejadian yang berlangsung di malam Lebaran itu cukup menyita perhatian.
Belum lagi kedua kasus itu terungkap, serangan terhadap pos polisi kembali terjadi pada Kamis malam, 30 Agustus. Kali ini pos polisi yang terletak di Pasar Modern Singosaren menjadi sasaran. Seorang polisi yang sedang berjaga, Bripka Dwi Data Soebekti, tewas karena terkena empat kali tembakan dari jarak dekat.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Irjen Didiek S Triwidodo berjanji akan menuntaskan penyelidikan terhadap tiga kasus tersebut. "Tiga kasus itu akan ditangani dalam penyelidikan yang berbeda," katanya Jumat, 31 Agustus 2012..