TEMPO Interaktif, Nganjuk:Calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri siap melakukan debat antar calon presiden sebelum pemilihan presiden digelar tanggal 5 Juli mendatang. Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Soetjipto, Kamis (13/5), saat menghadiri deklarasi Posko Pemenangan Mega-Hasyim Force di Nganjuk, Jawa Timur yang diikuti para tokoh pendukung Mega-Hasyim dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur bagianbarat. "Sejak dulu Bu Mega siap diajak berdebat dengan siapa saja, termasuk berdebat terbuka dengan seluruh capres peserta pemilihan presiden. Pada tahun 1999, Bu Mega juga siap, tapi saat itu siapa capresnya kan tidak jelas. Awalnya banyak capres bermunculan. Tapi menjelang pemilu digelar, mereka pada kabur tidak karuan," ujar Soetjipto.Menurut Pak Cip, panggilan akrab Soetjipto, Mega selama ini terkesan tak serius menanggapi wacana debat antarcapres karena dia ingin mematuhi aturan yang berlaku. Karena dalam aturan tidak ada menyebut soal debat, Mega cenderung pasif."Sejak dulu Bu Mega selalu patuh undang-undang dan aturan yang berlaku. Jika nanti KPU memang membuat aturan debat antar-calon presiden, pasti beliau siap menghadapi siapapun. Bagi beliau debat itu sangat kecil, yang penting aturannya ada atau tidak. Jangan dikira takut berdebat," kata Pak Cip.Jika debat memang dilaksanakan, Soetjipto meminta KPU menyusun format yang ideal untuk membuat perdebatan bermutu dan berkualitas, bukan menjadi debat kusir. "Kami tak mau jika perdebatan hanya seperti arena adu jago," ujarnya.Dwidjo U. Maksum - Tempo News Room