Kebakaran di Gunung Slamet, Pendaki Turun Jalur Lain
Reporter
Editor
Sabtu, 25 Agustus 2012 14:18 WIB
Gunung Slamet. TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO.CO, Purbalingga - Akibat kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Slamet, puluhan pendaki harus dievakuasi memutar dan turun melalui jalur pendakian Guci Tegal. Total, ada 250 pendaki yang tercacat di Pos Pendakian Slamet Bambangan, Purbalingga.
“Pendaki sudah berbondong-bondong turun. Kebanyakan mereka sudah berada di bawah Pos 4,” kata koordinator tim SAR Desa Kutabawa Purbalingga, Sugeng Riyadi, Sabtu, 25 Agustus 2012.
Sugeng mengatakan saat ini asap putih masih terlihat di lereng gunung. Api terlihat makin meluas karena cuaca sangat terik. Ia memperkirakan luas hutan yang terbakar sekitar 5 hektare.
Hingga saat ini, menurut dia, tim survei yang dikirim belum turun dari lereng gunung. Tim tersebut bertugas untuk memetakan luas hutan yang terbakar.
Hutan Gunung Slamet terbakar sekitar pukul 03.00 pagi tadi. Lokasi kebakaran terjadi di sekitar Pos 5 jalur pendakian Bambangan, Purbalingga.
Aktivis Komunitas Peduli Gunung Slamet, Dhani Armanto, mengatakan, di sekitar Pos 5, banyak sekali ditumbuhi pohon kaliandra. “Pohon ini sangat mudah terbakar. Apalagi saat ini musim kemarau,” katanya.
Selain itu, kata dia, angin di lereng gunung dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut itu saat ini sedang sangat kencang. Ia memperkirakan kebakaran akan semakin meluas jika api tak segera dipadamkan.
Di daerah itu, pada 1997, pernah terjadi kebakaran hebat. Saat itu, daerah yang dulunya merupakan hamparan pohon edelweiss, terbakar habis.
Dari pantauan Tempo saat pendakian terakhir bulan lalu, bangkai pohon-pohon besar sisa kebakaran masih banyak terdapat di lokasi itu.
Dhani memperkirakan, kebakaran tersebut akibat ulah manusia. “Meskipun pohon kaliandra mudah terbakar, butuh angin yang cukup ekstrem untuk bisa menggesek dahan sehingga menyebabkan kebakaran,” kata dia.