PT Indah Kiat Dituding Manipulasi Dana Reboisasi

Reporter

Editor

Selasa, 11 Mei 2004 14:47 WIB

TEMPO Interaktif, Pekanbaru:Forum Peduli Sumber Daya Alam Nusantara (FPESAN) dan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Riau, menuding Pabrik Kertas PT Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP) memanipulasi dana reboisasi antara Rp. 400 miliar hingga Rp. 600 Miliar pertahun. Kita akan segera laporkan masalah ini pihak terkait. Kita tengah mempersiapkan sejumlah bukti untuk membawanya ke peradilan, ujar Hendi, Koordinator FPESAN dalam jumpa pers, Selasa (11/5) di Pekanbaru. Menurut Hendi, dari sejumlah bukti yang diperoleh, manipulasi dilakukan pabrik kertas milik keluarga Eka Tjipta Wijaya menyangkut jenis dan diameter kayu yang digunakan, dari kayu bulat menjadi kayu serpihan dan laporan kubikasi kepada pemerintah. Dengan modus ini, jelas terjadi manipulasi pembayaran dana reboisasi. Dari perubahan jenis kayu misalnya, kata Hendi, kayu yang berdiameter 30 cm keatas kemudian dirubah menjadi 29 cm ke bawah. Itu artinya, terjadi selisih pembayaran dari Rp 36.000/m3 menjadi Rp 2040/M3. Demikian juga halnya dengan pembayaran untuk 30 cm keatas mestinya dibayar $ 12 US menjadi hanya $ 2 US per-meter kubiknya. Itu belum lagi soal jumlah kubikasi, yang kuat dugaan dimanipulasi. Ini bisa dilihat dari perbandingan antara produksi kapasitas terpasang dengan laporan yang diberikan kepada pihak Pemerintah, ujar Hendi. Hendi menyebut, keterlibatan Dinas Kehutanan mulai dari tingkat, P3KB di Lokasi Pabrik, KRPH (Tingkat Kecamatan), Kasub Bidang hingga Kepala Dinas Kehutanan Propinsi, termasuk Kanwil waktu itu. Kita punya bukti dimana masing masing sudah memperoleh persentase untuk permeter kubiknya. Bukti yang kita peroleh termasuk kwitansi kwitasi penerimaan uang dari IKPP. Ini harus diusut tuntas, ujar. Sementara itu pihak WALHI Riau juga menyebut hal serupa. Menurut Ketua WALHI Riau, Ruly Sumanda, pihaknya juga tengah melakukan sejumlah penelusuran atas dugaan manipulasi dana DR dan PSDH/IHH yang dilakukan sejumlah pengusaha, termasuk PT IKPP di Riau. Kita sudah berkoordianasi dengan rekan rekan FPPA, ICW dan sejumlah LSM lainnya. Barangkali gugatannya akan dilakukan bareng dalam waktu dekat, ujar Ruly Sumanda kepada Tempo News Room. Pihak PT Indah Kiat Pulp & Paper sendiri mengaku terkejut atas tudingan itu. Menurut juru bicara PT IKPP, Nurul, pihaknya tidak mengetahui tudingan dimaksud. Nurul menyebut, sejauh ini perusahaannya merasa tidak melakukan manipulasi sebagaimana yang ditudingkan. No comment dulu. Kita akan menlakukan crosscheck atas tudingan tudingan itu, termasuk dari mana pihak LSM itu memperoleh data data dan laporan laporan perusahaan, kata Nurul.Jupernalis Samosir Tempo News Room

Berita terkait

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

1 hari lalu

Reboisasi 33.800 Bibit Pohon, Telkom Dukung Pemulihan Lahan Kritis

Sepanjang 2023, Telkom telah melaksanakan pemulihan lahan kritis di 4 provinsi.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

9 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

19 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

21 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

22 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya