Korban Banjir Ambon Bertambah Jadi 18 Orang  

Reporter

Editor

Kamis, 2 Agustus 2012 14:28 WIB

Banjir di Ambon. TEMPO/Mochtar Touwe

TEMPO.CO, Ambon - Sebanyak 18 orang tewas, sedikitnya 500 rumah rusak, dan ribuan rumah terendam air, serta ratusan kendaraan hanyut terseret air bah, ketika banjir bandang menerjang Kota Ambon, Rabu, 1 Agustus 2012. Banjir ini terjadi setelah hujan mendera selama empat hari terakhir.

“Hingga hari ini tercatat 18 orang meninggal akibat banjir,” kata juru bicara Kepolisian Daerah Maluku, Ajun Komisaris Besar Johannes Huwae, kepada Tempo, Kamis, 2 Agustus 2012. Pantauan Tempo di berbagai tempat terlihat aparat TNI dan Polri dibantu pegawai instansi terkait membersihkan tempat yang dilanda banjir dengan menggunakan alat berat.

Kawasan terparah yang diterjang banjir bandang, seperti perkampungan Desa Batu Merah, kawasan Air Besar dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, asrama militer Batu Merah, Kelurahan Amantelu, Kadewatan, Batu Gajah, Batu Meja, Ponegoro, Waihaeng, Silale, Soabali, Pohon Pule, Air Matacina, Parigilima, dan Jalan Baru Ambon.

Perkampungan tersebut berada di bantaran sungai. Setidaknya, ada empat sungai membelah Kota Ambon. Hujan empat hari diperparah dengan kondisi air pasang. Akibatnya, ketinggian air mencapai 1,5 hingga 2 meter, khususnya di Kampus IAIN Ambon. Padahal kampus ini tergolong berada di ketinggian.

Beberapa rumah kos di kawasan tersebut juga rusak. “Orang kayak siram air saja kemarin. Sementara duduk-duduk, tiba-tiba air meluap,” ujar Sekretaris RW 17 Desa Batu Merah, Rahmat Hidayat Prawira. Akibatnya, sebagian besar mahasiswa IAIN Ambon yang menghuni kawasan tersebut tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. Di kawasan ini, tercatat 217 rumah yang rusak akibat diterjang banjir bandang. “Banjir terparah yang pernah terjadi di Ambon selama ini,” tutur Anto, warga Air Besar, Desa Batu Merah.

Tak hanya banjir, tanah longsor juga melanda sebagian Kota Ambon. Sedikitnya ada belasan titik tanah longsor di wilayah pegunungan Kota Ambon, seperti di Jalan Tanjakan 2000, kawasan Batu Meja, dan sebagainya.

Sementara, menurut Yusry A.K. Mahedar, tokoh masyarakat Batu Merah Dalam, terlihat puluhan kendaraan roda dua hanyut terbawa derasnya Sungai Wai Batu Merah. “Beta pung motor balong dapa sampe sakarang (motor saya belum ditemukan hingga sekarang),” ujar Buce, salah seorang tukang ojek yang tinggal di Batu Merah Dalam.

Akibat banjir tersebut, sekitar 2.000 warga Kota Ambon mengungsi ke beberapa tempat ibadah dan rumah kerabat yang tidak terkena banjir.

Wakil Gubernur Maluku Said Assegaf, yang meninjau sejumlah wilayah yang terkena banjir, menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku segera memberikan bantuan. "Bantuan yang paling utama berupa makanan dan pakaian,” ujar Said. Dia bersama beberapa pejabat setempat meninjau lokasi-lokasi yang terkena banjir.

MOCHTAR TOUWE

Berita Terpopuler:

Lika-liku Kasus Simulator SIM Versi Polisi (IV)

BWF Diskualifikasi Delapan Atlet Badminton

Jimly: Jangan Pilih Gubernur DKI karena Agama

Perselingkuhan, Pejabat Semarang Pukul Wartawan

Polisi Langgar Wewenang KPK

"Bayi Besar" Bermunculan di Amerika

Satu Jenderal Polisi Lagi Jadi Tersangka

Gubernur Tersangka, Agenda Akpol Berantakan

Dituntut 20 Tahun, Supir Xenia Maut Menangis

Partai Islam Tak Laku di 2014?

Berita terkait

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

19 Januari 2023

Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014

Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.

Baca Selengkapnya

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

23 Januari 2021

Ini Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado

BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

23 Januari 2021

Cara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis

Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

23 Januari 2021

BPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang

BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado

Baca Selengkapnya

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

22 Januari 2021

Banjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado

Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.

Baca Selengkapnya

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

9 Oktober 2019

Status Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman

Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.

Baca Selengkapnya

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

2 Februari 2019

Banjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman

Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

27 Januari 2014

Pengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang  

Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.

Baca Selengkapnya

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

22 Januari 2014

Petambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir  

Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang


unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan


Bandung.

Baca Selengkapnya

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

22 Januari 2014

Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir  

PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.

Baca Selengkapnya