TEMPO.CO, Jakarta - Muhammadiyah berencana melakukan dialog dengan Nahdlatul Ulama pada 18 Juli 2012. Ketua bidang Hukum, HAM, Hikmah, dan Kebijakan Publik Muhammadiyah, Fattah Wibisono, meminta agar keengganan Muhamadiyah mengikuti sidang isbat tak diartikan sebagai sikap tertutup.
"Makanya kami akan mengadakan pertemuan ini," katanya saat dihubungi Selasa, 10 Juli 2012. Pertemuan ini diharapkan menghasilkan kesepakatan antara dua organisasi Islam terbesar di Indonesia itu. "Kalau dua kelompok ini mencapai titik temu, insya Allah yang lain akan mengikuti."
Mereka juga berencana bertemu dengan pemerintah di luar sidang isbat. Fattah mengatakan pihaknya enggan mengikuti sidang isbat karena forum itu tak kondusif untuk berdialog. Sebab pada akhirnya yang menentukan hanya Menteri Agama, bukan forum. Meski hisab hasil dan penampakan hilal sudah terlihat, Menteri Agama kerap tak juga menetapkan tanggal 1 Ramadan.
"Kalau belum dua derajat katanya belum, padahal dasar hukum (harus dua derajat) itu apa?" kata Fattah.
Oleh karena itu, Muhammadiyah memilih tak mengikuti sidang isbat untuk mengurangi ketegangan saat sidang. Ia juga meminta agar para elite tak memperpanas perbedaan penetuan hari pertama puasa ini. "Kalau saling menghormati dan menghargai, saya rasa tak akan ada masalah," katanya.
Sementara itu, Kementerian Agama menyatakan akan tetap mengundang Muhammadiyah dalam sidang isbat 19 Juli mendatang. Sidang isbat untuk menentukan hari pertama bulan Ramadan itu rencananya digelar pada 19 Juli 2012.
"Perbedaan (penentuan tanggal 1 Ramadan) itu kan soal biasa dan sudah sering terjadi, umat lambat laun akan dewasa menyikapinya," katanya melalui pesan pendek kepada Tempo, Selasa.
Adapun Hari Raya Idul Fitri diperkirakan akan dirayakan pada hari yang sama, meski ada perbedaan hari pertama puasa.
ANGGRITA DESYANI
Berita terkait
Ribuan Warga Padati Perayaan Lebaran Betawi
10 September 2012
Fauzi Bowo menyerahkan kartu Jamkesda kepada 160 artis Betawi.
Baca SelengkapnyaJakarta Barat Pecahkan Rekor Ketupat Terbanyak
31 Agustus 2012
Jakarta Barat mengalahkan rekor sebelumnya, sebanyak 15 ribu ketupat di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Lalu Lintas Selama Lebaran 2012 Turun
28 Agustus 2012
Ada 24 kejadian kecelakaan dengan dua pemudik tewas, 47 orang luka ringan, dan kerugian material Rp 31 juta.
Baca SelengkapnyaPelayanan Kereta Api Lebaran Diperpanjang
28 Agustus 2012
Kondisi angkutan kereta relatif lebih nyaman bagi pengguna kereta. Karena tidak ada kasus pencopetan, pencurian, hingga pembiusan.
Baca Selengkapnya25 Orang Tewas Saat Perjalanan Mudik di Banten
28 Agustus 2012
"Jumlah angka kecelakaan arus mudik tahun ini menurun jika dibandingkan tahun lalu."
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Terminal Pulogadung H+7
28 Agustus 2012
Tiap 10 menit sekali ada satu bus antarkota antarprovinsi yang tiba dan menurunkan penumpang.
Baca SelengkapnyaKereta Api Jadi Favorit Pemudik Tahun Ini
28 Agustus 2012
Tahun ini, sekitar 2 juta lebih penumpang menggunakan kereta api sebagai angkutan Lebaran.
Baca SelengkapnyaBuka-Tutup Diklaim Ampuh Atasi Macet Jalur Selatan
27 Agustus 2012
Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigadir Jenderal Henkie Kaluara mengklaim sistem buka-tutup dan rekayasa jalur satu arah lebih ampuh mengatasi macet.
Baca SelengkapnyaJalur Selatan Berubah Jadi Jalur Tengkorak
27 Agustus 2012
Kasus kecelakaan tersebut mayoritas disebabkan faktor manusia, seperti mengantuk, kecepatan tinggi dan menggunakan handphone sambil mengemudi.
Baca Selengkapnya2013, Polri Lebih Tegas pada Pengguna Sepeda Motor
27 Agustus 2012
Kepolisian meminta masyarakat turut melaporkan kondisi yang masih kurang di jalur-jalur mudik.
Baca Selengkapnya