Anas Urbaningrum tiba di Gedung KPK, Jakarta, untuk dimintai keterangan mengenai dugaan kasus korupsi pembangunan kompleks atlet Hambalang (27/6). ANTARA/Yudhi Mahatma
TEMPO.CO, Jakarta - Dua politikus Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardika dan Saan Mustofa, memilih tidak mengikuti rapat kerja Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Rabu, 27 Juni 2012. Keduanya lebih memilih mendampingi Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi.
Saat ditanya wartawan, Pasek dan Saan membenarkan tidak mengikuti rapat hari ini. Saan berkilah, rapat tersebut akan berlangsung sampai sore dan dia masih mungkin mengikutinya. "Setelah selesai ini, baru saya ke sana," kata Saan di kantor KPK.
Agenda rapat Komisi Hukum hari ini antara lain membahas sistem peradilan anak dengan Menteri Sosial, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Rapat seharusnya dipimpin oleh Pasek selaku Ketua Komisi. Namun dia malah berada di KPK. "Komisi itu adalah kolektif kolegial, tidak mesti ketua yang pimpin," kata Pasek.
Pasek mengatakan, tugasnya untuk memimpin rapat sudah digantikan Azis Syamsuddin, Wakil Ketua Komisi. Dia juga tidak secara gamblang membahasakan sudah izin ke komisinya ihwal ketidakhadirannya dalam rapat hari ini. "Suka-suka kalianlah, mau tulis apa," katanya.
Puluhan pengurus Partai Demokrat, termasuk Pasek dan Saan ini, mendatangi kantor KPK sejak pagi tadi dengan maksud memberi dukungan moral kepada Anas. KPK memeriksa Anas dalam penyelidikan proyek pembangunan pusat olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Anas disebut-sebut terlibat dalam proyek berbiaya Rp 1,2 triliun tersebut.