Dialog Papua Sebaiknya Tak Keluar dari NKRI

Reporter

Editor

Selasa, 19 Juni 2012 19:22 WIB

Menko Polhukam Djoko Suyatno (dua kiri), Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, (dua kanan) Kapolri Jendral Timur Pradopo (kanan) dan sejumlah Pejabat Tinggi Negara lainnya mendapat sambutan ketika tiba di Bandara Moses Kilangin, Timika, Papua, (19/6). ANTARA/Spedy Paereng

TEMPO.CO, Jayapura - Ketua Umum Barisan Merah Putih Indonesia Ramses Ohee mengatakan dialog Jakarta-Papua sebaiknya tidak keluar dari bingkai NKRI. “Kita ini negara kesatuan, dialog Jakarta-Papua boleh-boleh saja, asalkan jangan keluar. Kalau ada pembicaraan yang mengarah pada disintegrasi bangsa, maka harus dibubarkan,” kata Ramses Ohee, Selasa malam, 19 Juni 2012.

Menurut dia, hal pertama yang perlu dikerjakan para penggagas dialog, yakni menentukan materi apa yang akan dibicarakan. “Soal kesejahteraan, adat, dan budaya atau sosial, mungkin masih diterima. Kalau sudah keluar, itu salah,” katanya.

Barisan Merah Putih (BMP) hadir dalam pertemuan tertutup bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo, dan rombongan pejabat tinggi negara di Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Senin malam.

BMP berbicara tentang sebelas kursi di DPR Papua yang sampai saat ini belum diisi. “Padahal itu sudah keputusan MK, seharusnya segera ditentukan, bukan mengambang,” ujarnya.

Ia mengatakan pertemuan itu tak membahas dialog Jakarta-Papua. “Kalau setelah itu ada jumpa pers dengan wartawan dan ada pertanyaan soal dialog, kami malah tidak berbicara itu pada pertemuan dengan Menko,” katanya.

Ohee berpendapat, dialog dapat tercapai apabila ada niat baik dari kedua belah pihak. “Jangan niat buruk. Jika dialog ini penting untuk orang Papua, kita mendukung itu,” ucapnya.

Ketua Lembaga Masyarakat Adat Port Numbay George Awi menyatakan perlu ada komunikasi yang intens sebelum digelar dialog. “Penting juga menentukan format dialog itu seperti apa, apakah dalam bentuk pertemuan, diskusi, atau apa, harus juga ada mediator yang tidak berpihak pada siapa-siapa,” katanya.

Awi menjelaskan, apabila dialog nanti gagal menghasilkan manfaat atau output yang jelas, maka akan sia-sia. “Apa manfaatnya, pertanyaan ini harus dijawab sebelum dialog,” ujarnya lagi.

Rombongan Menteri Djoko Suyanto berada dua hari di Jayapura meninjau situasi keamanan di daerah itu. Rombongan menggunakan pesawat khusus Boeing 737 TNI-AU, tiba sekitar pukul 15.30 WIT di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Sore tadi, rombongan melanjutkan perjalanan ke Timika, Papua.

JERRY OMONA

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya