TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengaku banyak menerima pesan dari layanan Short Message Service (SMS) gelap yang di-forward dari teman-temannya di Papua akhir-akhir ini. Pesan tersebut berkaitan dengan situasi di Papua akibat berbagai insiden penembakan belakangan ini.
Menurut dia, isi pesan tersebut provokatif dan menyudutkan aparat keamanan, yakni menggambarkan seolah-olah ada upaya dari aparat untuk melawan dan mengabaikan hak asasi manusia penduduk di sana. "Saya kira itu tidak benar," kata Djoko di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 15 Juni 2012.
Djoko mengatakan isi pesan tersebut juga menuduh aparat dari TNI dan Polri yang seolah-olah mendalangi semua insiden yang terjadi di Papua. Ia pun membantah isi pesan tersebut. Menurut dia, tidak ada pembiaran oleh aparat kepolisian atas kondisi yang terjadi di Papua. "Saya menyesalkan dikatakan seolah-olah ada pembiaran."
Menurut Djoko, proses untuk mencari pelaku tindak kejahatan di Papua memerlukan waktu. Terlebih para pelaku "beraksi" saat gelap, secara perorangan, dan sasarannya sporadis. "(Pelakunya) pura-pura minta ojek, tukang ojeknya ditembak. Jadi, modus operandi itulah yang dicari oleh polisi," ujar dia. "Sampai akhirnya mendapatkan para tersangka itu."
Kondisi di Papua memanas belakangan ini akibat berbagai insiden penembakan yang terjadi di sana. Sejauh ini polisi telah berhasil melumpuhkan Mako Tabuni yang diduga sebagai pelaku berbagai insiden penembakan di Papua.
PRIHANDOKO
Berita terkait
Mantan Jenderal TNI yang Sukses Jadi Pengusaha kaya
5 Oktober 2021
Selepas pensiun banyak jenderal TNI yang sukses di dunia usaha hingga memiliki kekayaan yang melimpah.
Baca SelengkapnyaSelain Gatot Nurmantyo, Ini 4 Panglima TNI yang Pernah Dapat Bintang Mahaputera
5 November 2020
Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo akan mendapat Bintang Mahaputera. Ada empat panglima juga yang pernah mendapat penghargaan serupa.
Baca SelengkapnyaCerita SBY Saat Ani Yudhoyono Pergi: Ini Air Mata Cinta
1 Juni 2019
Terlihat di video yang viral itu, SBY menjelaskan detik-detik komunikasi terakhirnya dengan Ani Yudhoyono di depan keluarga dan kerabat.
Baca SelengkapnyaMabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara
25 April 2016
Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.
Baca SelengkapnyaPolri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara
25 April 2016
Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.
Baca SelengkapnyaTolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar
24 April 2016
Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.
Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi
8 September 2015
Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum
11 Agustus 2015
Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.
Baca SelengkapnyaPresiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan
11 Agustus 2015
Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara
10 Agustus 2015
Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.
Baca Selengkapnya