TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan data pergerakan Sukhoi Superjet 100 yang tercatat dalam Flight Data Recorder (FDR) tidak akan digunakan untuk menentukan siapa yang salah dalam kecelakaan pesawat tersebut.
“Kita mengunduh data bukan untuk memuaskan publik mencari siapa yang salah,” kata Tatang di bandar udara Halim Perdanakusuma Kamis 31 Mei 2012 siang tadi. “Tapi untuk membuat rekomendasi keselamatan agar kecelakaan serupa tidak terulang."
Setelah perangkat FDR ditemukan, KNKT akan mengunduh dan menganalisis data yang tercatat di dalamnya. Menurut Tatang, perangkat tersebut merekam setiap gerak Sukhoi sejak 20 jam sebelum pesawat itu membentur tebing Gunung Salak dan hancur berantakan.
Data dari FDR kemudian akan dicocokkan dengan percakapan antara pilot dan petugas Air Traffic Controller (ATC) yang terekam dalam perangkat Cockpit Voice Recorder. Gabungan data dari kedua perangkat itu, kata Tatang, bisa menjelaskan sebab musabab melencengnya Sukhoi dari jalur udara yang seharusnya.
Karena harus mengikuti standar keamanan penerbangan internasional, Tatang mengatakan analisis FDR tak bisa diburu-buru. Ia mengatakan selambat-lambatnya hasil analisis tersebut harus keluar dalam 12 bulan.
ANANDA BADUDU
Berita Terkait:
Dudung Cs Penemu Flight Data Recorder Sukhoi
Cukup Tiga Jam Tahu Isi Data FDR Sukhoi
Kisah Pengumpul ‘Puzzle’ Jenazah Korban Sukhoi
Petugas SAR Temukan Kemudi Pesawat Sukhoi
Tes DNA Korban Sukhoi Sulit Dilakukan
Identifikasi Korban Baru Sukhoi Sudah Dimulai
Korban Baru Sukhoi Ditemukan, Keluarga Hubungi Polisi
Jenazah Baru Korban Sukhoi Dimakamkan Polisi
Dudung Cs Penemu Flight Data Recorder Sukhoi
Berita terkait
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu
11 hari lalu
Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.
Baca SelengkapnyaKNKT Investigasi Penyebab Kecelakaan di Km 58 Tol Jakarta-Cikampek, Ini Tugas Investigator KNKT
24 hari lalu
KNKT memiliki investigator dan sekretariat untuk membantu proses investigasi kecelakaan di Indonesia, termasuk di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787
55 hari lalu
Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang
59 hari lalu
KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaMH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu
7 Maret 2024
Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.
Baca Selengkapnya10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi
4 Maret 2024
Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu
Baca SelengkapnyaBawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua
5 Februari 2024
Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah
Baca SelengkapnyaPesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas
22 Januari 2024
Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.
Baca SelengkapnyaPesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan
21 Januari 2024
Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.
Baca SelengkapnyaPesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang
17 Januari 2024
Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.
Baca Selengkapnya