Maket Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang, Jawa Barat di kantor Kementrian Pemuda dan Olahraga, Senayan, Jakarta. TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO.CO , Jakarta: - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Yuli Mumpuni Widarso mengungkapkan, anggaran proyek pembangunan Komplek Olahraga Hambalang, Sentul, melonjan akibat ada perubahan konsep proyek. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara pada 2010, proyek Hambalang dijatah Rp 125 miliar. Namun pada Desember 2010, konsep proyek berubah sehingga anggaran melejit hingga Rp 1,175 triliun.
"Penambahan anggaran karena sekolah dan komplek olahraga awalnya untuk atlet junior. Lalu menjadi atlet elit pelatnas. Dan perubahan anggaran itu sudah disetujui oleh Kementerian Keuangan pada 6 Desember 2010," ujar Yuli di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Rabu, 30 Mei 2012.
Perubahan konsep itu diklaim membuat anggaran membengkak. Sebab fasilitas yang dibutuhkan juga bertambah banyak. Namun Yuli membantah perubahan konsep sengaja dilakukan semata-mata ingin menambah anggaran. Ia berdalih, perubahan konsep sesuai dengan amanat Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional.
Ia menjelaskan, UU Sistem Keolahragaan Nasional tahun 2004 baru mengatur soal pembinaan pelajar. Namun UU baru, yakni UU No.3 tahun 2005, diklaim Yuli mengkondisikan kementerian untuk melanjutkan dan menyempurnakan pembangunan pusat pendidikan, pelatihan, dan sekolah olahraga nasional (P3SON) di Hambalang.
Ihwal perubahan anggaran, Yuli menambahkan, sejak tahun 2009 Kemenpora sudah memperoleh persetujuan alokasi anggaran dari Kementerian Keuangan dan Dewan Perwakilan Rakyat. Yakni dari APBN 2010 sebesar Rp 125 miliar, APBN Perubahan 2010 sebesar Rp 150 miliar, pagu definitif APBN 2011 sebesar Rp 400 miliar, dan pada 6 Desember 2011 mendapat anggaran Rp 1,175 triliun berdasar surat persetujuan kontrak tahun jamak dari Kemenkeu.
