TEMPO.CO, Kupang - Sebanyak 51 imigran gelap yang diamankan Kepolisian Resor Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), segera dievakuasi ke Kupang. Mereka akan ditampung di Rumah Detensi Imigrasi Kupang.
"Kami sudah kirim tim ke Sumba Barat untuk menjemput mereka," kata Kepala Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia NTT Budi Sulaksana kepada Tempo, Rabu, 30 Mei 2012.
Imigran gelap asal berbagai negara di Timur Tengah, yakni Iran, Irak, serta asal Afganistan, diamankan Senin, 28 Mei 2012, setelah kapal yang mereka tumpangi menuju Australia pecah dihantam gelombang. Dalam peristiwa itu, salah seorang imigran asal Afganistan, Muhamad Ali Amiri, 43 tahun, tewas. Muhamad Ali Amiri melompat ke laut dan tersambar baling-baling kapal.
Menurut Budi, para imigran tersebut dievakuasi ke Kupang menggunakan pesawat Trans Nusa yang disewa International Organization for Migration (IOM). Namun imigran yang tewas tidak disertakan dalam evakuasi.
Budi mengatakan pihaknya telah mempersiapkan tujuh blok sel di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang untuk menampung 51 imigran itu.
Budi mengakui kondisi Rudenim Kupang yang saat ini dihuni 138 imigran gelap telah melebihi kapasitas. Namun, dalam waktu dekat, sebanyak 30 imigran gelap akan dikirim ke Jakarta. "Tempat penampungan masih cukup,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Hukum dan HAM NTT Ramle Siahaan mengatakan imigran asal Afganistan yang tewas kemungkinan akan dimakamkan di Sumba Barat.
Kepala Kepolisian Sumba Barat Ajun Komisaris Besar Lilik Apriyanto mengatakan para imigran gelap tersebut berencana mencari suaka ke Australia. Namun nahas, kapal yang mereka tumpangi pecah dihantam gelombang dan terdampar di Pantai Rua, Kecamatan Wanokaka. "Untuk sementara, mereka diamankan di aula Mapolsek," ucapnya.
YOHANES SEO
Berita terkait
Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka
18 Desember 2023
Keberadaan pengungsi Rohingya di Aceh mulai menambah masalah. Beberapa negara telah melakukan penolakan terhadap mereka.
Baca SelengkapnyaPeringatan Terakhir Pakistan, Ratusan Ribu Pengungsi Afghanistan Harus Angkat Kaki
26 Oktober 2023
Keputusan itu diambil setelah warga Afghanistan diketahui terlibat dalam kejahatan, penyelundupan dan serangan terhadap pemerintah dan tentara.
Baca SelengkapnyaJumlah Imigran Gelap yang ke Italia Naik Dua Kali Lipat
17 Agustus 2023
Italia mencatat ada 89.158 imigran gelap yang tiba di Negara Pizza itu periode Januari sampai Juli 2023 atau naik dua kali lipat
Baca SelengkapnyaPM Giorgia Meloni Mencoba Bangun Aliansi untuk Mengatasi Imigran Gelap
23 Juli 2023
Giorgio Meloni berusaha membentuk aliansi luas negara-negara untuk mengatasi imigran gelap dan memerangi perdagangan manusia.
Baca SelengkapnyaMalaysia Pulangkan 12.380 Migran Gelap, Kebanyakan dari Indonesia, Filipina, Myanmar
1 April 2023
Malaysia akan memulangkan 12.380 warga negara asing karena melanggar aturan keimigrasian tahun ini.
Baca SelengkapnyaUsir Imigran Ilegal Afrika, Presiden Tunisia Menolak Tuduhan Rasisme
6 Maret 2023
Presiden Tunisia menolak tuduhan rasisme dan menunjukkan kemungkinan konsekuensi hukum bagi para pelaku serangan terhadap imigran ilegal.
Baca SelengkapnyaPM Inggris Bakal Bertindak Keras terhadap Imigran Gelap: Cukup Sudah
14 Desember 2022
Inggris berencana menggarap undang-undang baru untuk mencegah imigran yang melintasi Selat Inggris untuk tinggal di negara itu.
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas di Kontainer, Petugas Menemukan Tumpukan Mayat
28 Juni 2022
Petugas menemukan "tumpukan mayat" 46 imigran gelap dan tidak ada tanda-tanda air di dalam truk, yang ditinggalkan di sebelah rel kereta api
Baca Selengkapnya46 Imigran Gelap Tewas dalam Kontainer di AS, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong
28 Juni 2022
Kasus kematian 46 imigran gelap dalam kontainer di San Antonio, terungkap setelah seorang saksi men dengar ada suara teriakan minta tolong.
Baca Selengkapnya50 TKI Ilegal Indonesia Ditangkap Polisi Begitu Mendarat di Selangor
28 Januari 2022
Polisi Malaysia menangkap 50 orang imigran gelap asal Indonesia ketika mendarat di pesisir Bagan Pasir, Selangor.
Baca Selengkapnya