TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Setya W. Yudha menyayangkan berlanjutnya kasus hukum yang menyeret Wakil Ketua Umum Fadel Muhammad. Kasus hukum yang sudah terjadi 10 tahun lebih itu dinilai sudah bermuatan politis.
"Ini akan menjadi preseden buruk bagi pejabat publik, kalau kasus lama diungkit-ungkit kembali," ujar Setya di komplek DPR, Senayan, Kamis, 24 Mei 2012.
Fadel ditetapkan sebagai tersangka korupsi pada 14 Mei lalu dalam kasus dugaan penyimpangan dana APBD Gorontalo 2001 sebesar Rp 5,4 miliar. Sebelumnya kasus ini sempat dihentikan Kejaksaan Tinggi Gorontalo. Padahal, sejumlah anggota DPRD yang diduga terlibat sudah divonis.
Penghentian kasus kemudian digugat praperadilan oleh Gorontalo Corruption Watch (GCW). Gugatan dikabulkan dan kasus kembali bergulir. Fadel yang juga mantan Gubernur Gorontalo itu pun ditetapkan menjadi tersangka.
Menurut Setya, partainya tidak akan mempersoalkan upaya penegakan hukum oleh aparat pemerintah. Namun proses hukum itu harus disertai alasan yang kuat. Jangan sampai proses hukum yang sudah terjadi puluhan tahun dibiarkan menggantung sehingga menghantui setiap pejabat publik. "Jangan-jangan ini akan menjadi ketakutan bagi orang untuk maju menjadi pejabat publik," katanya.
Setya berharap, sebelum memproses kasus lama, penegak hukum sudah benar-benar mengecek potensi kerugian negara yang ditimbulkan. Dewan Pimpinan Pusat, kata Satya, siap membentuk tim hukum untuk mendampingi Fadel. "Tapi sekarang yang saya tahu dia belum minta bantuan hukum (atau tidak)," ujarnya.
Menurut Setya, tim hukum yang disiapkan partai akan menelusuri kebenaran tuduhan yang ditujukan pada Fadel. "Pada prinsipnya setiap kader yang mengajukan pasti diberikan bantuan hukum," tuturnya.
IRA GUSLINA SUFA
Berita terkait
Airlangga Sebut Golkar akan Usung Emil Dardak Dampingi Khofifah di Pilgub Jatim
2 hari lalu
Khofifah mengatakan mengaku nyaman dan produktif bekerja sama dengan Emil Dardak, yang menjadi wakil gubernur mendampingi dia.
Baca SelengkapnyaGibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo
22 hari lalu
"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?
32 hari lalu
Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?
Baca SelengkapnyaPengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029
41 hari lalu
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaAirlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi
41 hari lalu
Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar
42 hari lalu
Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaAirlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024
42 hari lalu
Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDisebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?
45 hari lalu
Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat
51 hari lalu
Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024
51 hari lalu
Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.
Baca Selengkapnya