Kerugian Akibat Bentrokan di Jambi Capai Rp 1,8 Miliar

Reporter

Editor

Minggu, 20 Mei 2012 14:02 WIB

Aksi pendudukan lahan dilakukan sekitar 300 warga Keluarahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi, sejak awal Oktober 2011 hingga Jumat (2/3), di lahan perusahaan hutan tanaman industri PT Wirakarya Sakti (Grup Sinar Mas). TEMPO/Syaipul Bakhori

TEMPO.CO, Jambi - Konflik antarwarga dengan perusahaan perkebunan sawit, PT Jambi Agro Wijaya (JAW), berujung dengan aksi bentrokan dan pembakaran sejumlah aset milik perusahaan yang dilakukan sedikitnya 250 orang warga Desa Simpangmeranti, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Sarolangun, Jambi, Sabtu kemarin. Konflik ini ditaksir menimbulkan kerugian sekitar Rp 1,8 miliar.

"Berdasarkan taksiran kita, akibat bentrok itu, perusahaan mengalami kerugian sedikitnya mencapai Rp 1,8 miliar," kata Ajun Komisaris Besar Almansyah, juru bicara Kepolisian Daerah Jambi, Ahad, 20 Mei 2012.

Menurut Almansyah, saat ini, kondisi di lokasi kejadian telah kondusif. Setelah kejadian, sedikitnya 100 personel satuan sabhara, intelijen, dan Brimob diterjunkan, Sabtu, 19 Mei kemarin, dari jajaran Kepolisian Daerah Jambi, untuk me-mark-up kekuatan personel polisi dari Kabupaten Sarolangun.

Kemarahan massa sehingga terjadi aksi perusakan dan pembakaran aset PT JAW tersebut diduga akibat sengketa lahan yang tak kunjung terselesaikan.

Massa sejak pagi hari itu sudah terkonsentrasi mendatangi lokasi perkebunan. Sekitar pukul 11.00 WIB, massa langsung melakukan penyerangan, perusakan, dan pembakaran aset perusahaan.

Dalam kejadian tersebut, sedikitnya 60 unit rumah karyawan PT JAW dan tiga sepeda motor habis dilalap api. "Tidak batas di situ, tiga petugas keamanan perusahaan terluka terkena sabetan senjata tajam dan warga pun merusak sedikitnya 15 hektare kebun sawit yang disengketakan," ujar Almansyah.

Sebelumnya, Kapolsek Airhitam Ajun Komisaris Pujiarso kepada wartawan menyatakan pihaknya baru mengetahui peristiwa tersebut setelah kejadian. "Kami baru tahu setelah kejadian. Perusahaan pun tidak memberi tahu atau melaporkan kejadian ini," ujarnya.

Utusan Pemerintah Kabupaten Sarolangun juga telah turun ke lokasi untuk menyelesaikan konflik antarwarga dengan perusahaan.

Aparat kepolisian pun sudah berencana untuk FGD (focuss group discussion). "Kedua belah pihak sudah kita surati, dan dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan upaya penyelesaiannya," kata Pujiarso.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tempo, konflik antarwarga desa setempat dengan PT JAW sudah berlangsung cukup lama, sejak sepuluh tahun terakhir, namun tak terselesaikan.

Lahan yang disengketakan seluas 800 hektare. Pada tahun 2010, sempat diupayakan penyelesaian antara kedua belah pihak, tapi tak melahirkan kesepakatan.

M. Panjatan, salah seorang warga yang ikut dalam aksi itu, menuturkan warga hanya meminta lahan milik warga yang diklaim perusahaan seluas 800 hektare. "Awalnya kami hanya ingin mempertanyakan alasan perusahaan mendirikan pondok di lahan milik warga yang disengketakan, namun keinginan kami tidak mendapat respons baik dari pihak perusahaan. Akhirnya warga kecewa dan melampiaskan kemarahannya," ujarnya.

Hingga sejauh ini, belum ada konfirmasi dari pihak perusahaan PT JAW. Beberapa kali dicoba dihubungi, pihak perusahaan tidak mau memberikan komentar atas kejadian tersebut.

SYAIPUL BAKHORI


Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya