Pelajar Kulonprogo Kudu Pakai Batik Geblek Renteng  

Reporter

Editor

Minggu, 20 Mei 2012 03:53 WIB

Batik Cirebon. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO , Kulonprogo: Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, punya cara sendiri untuk menggerakkan roda perekonomian wilayahnya. Di antaranya mewajibkan pelajar dan PNS di kabupaten Kulonprogo untuk mengenakan seragam batik motif Geblek Renteng mulai Juli 2012 nanti.

Dengan seragam wajib batik seminggu sekali ini diharapkan bisa mengangkat gairah para perajin batik serta menggerakkan perekonomian di Kulonprogo. “Jumlah pelajar dari SD hingga SLTA di Kulonprogo ini sekitar 60 ribu orang, ditambah sekitar 10.000 PNS dan karyawan instansi terkait sehingga ada potensi sekitar 7.000 orang. Jika mereka mengenakan seragam batik sehari dalam satu minggu, butuh 7.000 lembar kain batik. Ini sudah potensi yang luar biasa,” kata Hasto Wardoyo di sela acara Workshop dan Sarasehan Pembuatan Film Televisi di Gedung Kaca Pemkab Kulonprogo, Sabtu, 19 Mei 2012.

Untuk memenuhi kebutuhan kain batik motif Geblek Renteng ini, akan dikerahkan sekitar 15 perajin batik industri rumahan di Kulonprogo.

Batik motif Geblek Renteng adalah pemenang lomba desain batik yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo awal Mei 2012 lalu. “Lomba diikuti 303 peserta dengan 392 karya,” kata Eko Wisnu Wardhana, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo.

Batik motif Geblek Renteng yang keluar sebagai pemenang lomba tersebut adalah karya Ales Candra Wibawa, 16 tahun, warga Pedukuhan Dlaban, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Menurut rencana, batik motif Geblek Renteng diluncurkan sebagai batik khas Kulonprogo pada 25 Mei nanti.

Geblek adalah makanan khas Kulonprogo yang terbuat dari tepung tapioca. Dengan bumbu bawang putih dan garam, tepung tapioka itu dipilin dan dibentuk menyerupai angka delapan, kemudian digoreng. Geblek ini biasanya disantap dengan tempe yang terbuat dari kacang benguk. Bentuk angka delapan dari makanan Geblek inilah yang kemudian diangkat Ales menjadi motif batik karyanya yang kemudian dinamai batik motif Geblek Renteng.

Hasto menampik keharusan memakai seragam batik motif Geblek Renteng ini akan membebani pelajar dan PNS di Kulonprogo. “Mereka setiap tahun membeli seragam. Jika tahun ini dialihkan untuk membeli seragam batik, itu berarti tidak ada beban tambahan bagi pelajar dan PNS,” katanya.

Hasto menegaskan, kewajiban mengenakan seragam batik untuk pelajar dan PNS ini merupakan bagian dari gerakan “Bela Kulonprogo, Beli Kulonprogo” yang dicanangkannya selama masa kepemimpinannya. Dengan demikian, anggaran membeli seragam batik yang selama ini dinikmati oleh perajin batik dari Yogya, bisa dialihkan ke Kulonprogo sendiri.

HERU CN

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

10 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

12 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

15 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

40 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

42 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

59 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya