Ngemplang Utang, Tentara Gadungan Digelandang  

Reporter

Editor

Minggu, 18 Maret 2012 16:54 WIB

Anggota polisi menunjukkan sejumlah barang bukti yang di gunakan Tentara gadungan, di Polres Pelabuhan, Makassar, Selasa (10/1). TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Bone - Warga Tanete Riattang menggelandang Karsih alias Bayu, 33 tahun, ke kantor Kepolisian Sektor Urban Kota Tanete Riattang. Bayu yang kemudian diseret sejumlah personel Datesemen Polisi Militer Bone ke Polsek Kota sempat mendapat layangan bogem mentah dari warga, hingga pelipisnya menetaskan darah segar.

Kemarahan warga Riattang memuncak ke Bayu karena ia kerap diduga menipu orang dengan berkedok sebagai tentara.

Bahkan dalam aksinya Bayu kerap mencatut nama-nama anggota TNI. Seperti mencatut nama Erwin salah satu anggota TNI Korem 141 Toddopuli berpangkat sersan mayor. Bayu juga pernah mengaku bernama Sudirman yang bertugas di Bataliyon 726 Sanrego.

Bayu sepintas memang meyakinkan sebagai seorang tentara; postur tubuh yang tambun tinggi besar, potongan rambut cepak, serta aksesori seperti dompet, gantungan kunci motor, dan helm warna hijau lumut bertulisan Korem 141 Toddopuli selalu menghiasi penampilannya. Sejumlah stiker yang terpasang di motornya menunjukkan bahwa ia anggota TNI.

Bahkan untuk meyakinkan calon korbannya Bayu sering memperlihatkan senjata api jenis pistol.

Keterangan yang diperoleh dari warga, Bayu juga sering mengaku bahwa dia seorang anggota polisi, dan atau mengaku sebagai seorang wartawan. Bayu diduga sering menipu orang dengan pengakuannya sebagai seorang tentara.

Salah seorang korban bernama Irda menuturkan ia yakin Bayu itu seorang tentara. Bayu sering mendatangi warung nasi kuning yang dikelola Irda, sampai beberapa pekan lalu Bayu meminjam uang sebesar Rp 150 ribu.

"Sering datang di warung, dia mengaku bernama Pak Erwin, tugas di Korem. Jadi saya pinjami uang karena saya yakin dia tentara," tutur Irda. Setelah beberapa hari Bayu tidak muncul lagi di warungnya dan nomor ponsel Bayu tidak aktif lagi, Irda mulai curiga kalau dia ditipu Bayu.

"Saya pergi mencari Pak Erwin di Asrama Bone Tiga karena bagi saya uang Rp 150 ribu itu besar artinya. Saat saya ketemu istrinya Pak Erwin, dia bilang suamiku tidak pernah pinjam uang, ini coba liat foto-fotonya, saya bilang tidak seperti ini orangnya. Saat itu baru saya sadar kalau sudah ditipu," ujar Irda.

Sersan Mayor Erwin menuturkan dia sama sekali tidak kenal dengan Bayu. Erwin mengatakan dia bersama beberapa tim Resmob Polres Bone sudah beberapa pekan mencari Bayu. Pasalnya ia sudah sangat malu dengan pengakuan Bayu yang mencatut namanya itu.

"Bahkan pernah ada anak perempuan dari Kecamatan Sibulue dibawa lari Bayu. Orang tua korban datang ke rumah karena Bayu mengaku atas nama saya, saya juga kena damprat, siapa yang tidak kesal kalau seperti itu," ujar Erwin kemarin.

Sementara itu Bayu menyangkal kalau dia sering menipu orang. "Saya hanya pinjam, tidak pernah menipu orang, saya hanya bisnis biasa, tapi memang saya mengaku salah karena selalu mengaku tentara. Tapi itu pistol yang saya selalu bawa hanya pistol mainan. Saya sudah buang," kata Bayu.

Padahal sumber kepolisian mengatakan sejak 2011 lalu Bayu memang sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang karena ada beberapa laporan penipuan yang masuk di Polres Bone.

Komandan Komando Korem 141 Toddopuli Kolonel Syukran Hambali mengatakan pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi. "Syukurlah kalau sudah tertangkap, bikin malu itu orang mengaku tentara untuk menipu," ujar Syukran, kemarin.

ANWAR MARJAN

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

3 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

4 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

4 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

5 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

9 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

16 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

19 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

22 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

22 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

27 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya