TEMPO Interaktif, Jakarta: Puluhan wartawan yang tergabung dalam Koalisi Anti Kekerasan (KAK) terhadap wartawan berunjuk rasa menuntut pembebasan Wartawan RCTI Fery Santoro yang disandera Gerakan Aceh Merdeka, di Bunderan HI, Kamis (29/1).Unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 12.30 WIB dilakukan bertepatan dengan satu bulan meninggalnya Wartawan RCTI Ersa Siregar yang disandera bersamaan Fery dan meninggal dunia tertembak di hari penyerahan sandera ke TNI. Fery sendiri telah ditahan selama tujuh bulan. Koalisi Anti Kekerasan menyatakan mendukung upaya-upaya yang dilakukan Palang Merah Indonesia dan International Committee of the Red Cross untuk memfasilitasi pembebasan Fery Santoro dan masyarakat sipil yang masih disandera GAM. Mereka juga mendesak TNI dan GAM untuk mempermudah proses pembebasan para sandera. Lebih jauh mereka mendesak semua pihak yang terlibat konflik di Aceh untuk tidak menjadikan jurnalis dan kantor media sebagai sasaran kekerasan. Aksi ini dipimpin Ray Wijaya dari RCTI. Para demonstran memakai kaos bertuliskan "Cukup Satu Ersa" di sisi belakang dan "Free Fery Santoro Soon" dari sisi belakang. Selain itu, mereka juga membawa bunga mawar putih, gong dan bedug, serta berbagai spanduk. Ratih - Tempo News Room