TEMPO.CO , Jakarta: Sejumlah mantan pengurus Partai Demokrat di daerah merancang pertemuan untuk menyikapi terpuruknya pamor partai. Acara yang akan digelar pada Maret mendatang itu tak menutup kemungkinan mengarah pada tuntutan terhadap Anas Urbaningrum supaya lengser dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat.
Peserta pertemuan terdiri atas para mantan ketua dan sekretaris dewan pimpinan partai di daerah periode 2001-2005. Mereka mengklaim sudah mendapat restu elite Demokrat. "Ini yang harus disosialisasi. Efek positifnya untuk Demokrat," kata Ventje Rumangkang, Ketua Forum Komunikasi Pengurus Partai Demokrat, kemarin.
Menurut dia, dalam pertemuan pada Maret mendatang itu tidak tertutup kemungkinan berkumandang tuntutan agar Anas mundur. Situasi semacam itu sangat wajar. Namun, kata Ventje, pertemuan tersebut tidak dirancang untuk mempersiapkan Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, yang berujung pada pelengseran Anas.
"Tanggapan dari daerah beragam, mungkin saja ada yang minta Anas mundur," kata Ventje. Lagi pula, kata dia, mereka yang menginginkan pergantian ketua umum partai tidak dilarang. "Yang penting tidak melanggar AD/ART," ujarnya. Ventje sudah berkonsultasi dengan beberapa elite Demokrat. Salah satunya Marzuki Alie, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, yang ditemuinya kemarin.
Desakan agar Anas mundur dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat berkaitan dengan dugaan dirinya terlibat dalam perkara suap proyek Wisma Atlet. Peran Anas diungkap mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin dalam berbagai kesempatan. Selain itu, Anas disebut-sebut berperan dalam proyek pusat pelatihan olahraga di Hambalang, Sentul, Bogor.
Anggota Forum Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat, Marcus Silano,
menilai hancurnya partai terjadi lantaran masuknya segelintir orang yang tak mengetahui sejarah Demokrat. "Kami sudah beri masukan kepada Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono," kata Marcus, yang 5 Februari lalu diundang ke rumah Yudhoyono di Cikeas.
Wakil Ketua Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan rencana daerah itu merupakan bukti Demokrat tidak hanya milik segelintir orang di pusat. "Di daerah banyak yang peduli. Itu tidak inkonstitusional," ujarnya kepada Tempo. Menurunkan Anas tidaklah mudah. "Pendukung Anas juga banyak jumlahnya. Jadi butuh landasan hukum yang kuat untuk menghindari gejolak," kata Max.
Anas enggan memberi komentar. Ketika ditemui di depan rumahnya di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur, dia tidak bersedia menjawab pertanyaan Tempo. Saat keluar dari rumah, Anas bergegas masuk ke mobil Toyota Alphard B-506-FPD dan pergi. Sebelumnya, Anas berkali-kali membantah tudingan terlibat dalam kasus korupsi Wisma Atlet.
FEBRIYAN | FATKURRAHMAN T | EZTHER LASTANIA
Berita lain:
Anas Belum Teken Surat Penonaktifan Angie?
Doa Anas Terpanjat di Makam Luar Batang
KPK Isyaratkan Periksa Anas Terkait Angie
Popularitas Turun, Petinggi Partai Demokrat Resah
Ramadhan Pohan: Pemilu Sekarang, Demokrat Modar!
Elite Demokrat Terbelah Soal Ultimatum untuk Anas
Berita terkait
AHY Sebut Perseteruan dengan Moeldoko di Demokrat Sudah Lewat
26 Februari 2024
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut tidak ingin membesar-besarkan perseteruannya dengan Moeldoko yang ia anggap sudah lewat.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Anas Urbaningrum Belum Tentukan Dukungan ke Salah Satu Capres-Cawapres
23 Desember 2023
Ketum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urbaningrum ungkap alasan partainya belum tentukan arah dukungan ke pasangan capres-cawapres pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaBelum Tentukan Arah Mendukung Pasangan Capres, Inilah Profil PKN
30 Oktober 2023
Soal dukungan capres dan cawapres di Pilpres 2024 akan dibahas di Majelis Agung PKN.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Bicara Drama Bacapres: Pada Waktunya PKN Bersikap
10 September 2023
Anas Urbaningrum memastikan PKN akan mendukung salah satu capres. Namun belum saat ini.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan dan Anas Urbaningrum Dijadwalkan Berkunjung ke Sumatera Selatan
7 September 2023
Anies Baswedan bakal berakhir pekan di Palembang. Di hari yang sama, Anas Urbaningrum juga dijadwalkan ke Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaKalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaHadiri Deklarasi Prabowo Subianto oleh PBB, Ini Profil Cak Imin, Anis Matta, dan Anas Urbaningrum
31 Juli 2023
Cak Imin, Anas Urbaningrum, dan Anis Matta hadiri deklarasi Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 oleh PBB. Ini profil ketiga ketua umum partai itu.
Baca SelengkapnyaProfil Partai Kebangkitan Nusantara, Eks Sayap Partai Demokrat yang Disebut Anas Urbaningrum Bukan Partai Keluarga
16 Juli 2023
Anas Urbaningrum sebut Partai Kebangkitan Nusantara bukan partai keluarga yang ekslusif. Ini profilnya.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Balik Terjun ke Dunia Politik, Gede Pasek sempat Singgung Hak Berserikat
16 Juli 2023
Anas Urbaningrum kembali terjun ke dunia politik setelah bebas. Gede Pasek sempat singgung hak berserikat.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum Bilang PKN Bukan Partai Keluarga
16 Juli 2023
Anas Urbaningrum optimistis partai ini akan menjadi magnet bagi hadirnya calon kader baru yang ingin bergabung.
Baca Selengkapnya