GAM: Kami Hanya Butuh ICRC dan Organisasi Wartawan
Reporter
Editor
Selasa, 6 Januari 2004 20:35 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Panglima Gerakan Aceh Merdeka Wilayah Peurelak Ishak Daud meminta pemerintah dan TNI tidak memperumit proses pembebasan kamerawan RCTI Ferry Santoro. Menurut Ishak Daud, dirinya dan GAM hanya butuh keterlibatan International Commision Red Cross (ICRC) serta organisasi jurnalis, Internasional Federation of Journalist (IFJ) dan Aliansi Jurnalis Indepenen (AJI), dalam proses evakuasi pembebasan rekan kerja mendiang Ersa Siregar tersebut. Permintaan itu disampaian Ishak Daud dalam perbincangan melalui telepon ke Sekretariat AJI yang diterima langsung Sekretaris Jenderal AJI Nezar Patria, Selasa (6/1) sore. Dalam perbincangan yang berlangsung sekitar setengah jam itu, Ishak melalui salah seorang rekan wartawan di Aceh menyatakan kesiapan membebaskan Ferry secepat mungkin. "Jadi TNI maupun pemerintah Indonesia tidak perlu memperumit perundingan untuk pembebasan Ferry. Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami hanya butuh ICRC dan organisasi wartawan seperti IFJ dan AJI," ujar Ishak Daud seperti ditirukan Nezar kepada Tempo News Room. Ishak Daud mempersilakan IFJ, AJI, dan ICRC, mengontak pihak GAM melalui dia guna menentukan kapan dan di mana proses penjemputan Ferry dilakukan. Sembari itu, GAM tetap meminta dilakukan gencatan senjata selama dua hari. "Setelah itu Ferry bisa dijemput dan aman," ujar Nezar menirukan ucapan Ishak Daud. GAM memandang perlunya gencatan sejata dilakukan agar peristiwa yang menyebabkan terbunuhnya Ersa tidak terulang kembali. Ishak Daud menyangsikan Ferry bisa terhindar dari bahaya jika proses pembebasan dilakukan di tengah-tengah desingan peluru. "Kasusnya bisa kaya Ersa lagi," ujarnya. GAM sendiri merasa Pemerintah Indonesia memperumit proses pembebasan Ersa dan Ferry. Sebab, kata Ishak Daud, TNI mempunyai punya niat menggempur kekuatan GAM dan tidak bisa memisahkan antara memberikan jalan pembebasan Ersa dan Ferry dengan nafsu menggempur GAM. AJI sendiri, jelas Nezar, dalam posisi siap diminta turut serta dalam tim pembebasan Ferry oleh pihak mana pun. "Kami siap bekerja dengan ICRC jika dibutuhkan dan tentu saja dengan pihak lainnya," jelas Nezar. Dalam situasi seperti ini, AJI meminta pemerintah bisa mengambil jalan paling bijak dalam upaya membebaskan Ferry. Artinya, kata dia, logika perang yang absurd harus dihentikan sejenak karena peluang dan itikad baik antara kedua belah pihak (TNI dan GAM) sudah ada. Ecep S. Yasa - Tempo News Room
Berita terkait
Hasil Sprint Race Formula 1 Miami 2024: Max Verstappen Juara, Leclerc Kedua
12 menit lalu
Hasil Sprint Race Formula 1 Miami 2024: Max Verstappen Juara, Leclerc Kedua
Pembalap Red Bull, Max Verstappen, menjadi yang tercepat dalam sesi sprint race Formula 1 Miami 2024.