TEMPO.CO, Jakarta - Empat orang petinggi Islam aliran Syiah di Kabupaten Sampang, Jawa Timur, akhirnya memilih menetap sementara waktu di Kabupaten Malang. Pimpinan Syiah Sampang yang mengungsi itu yakni Ustad Tajul Muluk, Ustad Iklil Hilal, Ustad Syaiful, dan Ustad Alimullah sekeluarga.
“Ibu saya yang seorang Sunni juga ikut bersama kami,” kata Ustad Iklil kepada Tempo, Sabtu 14 Januari 2012.
Menurut Iklil, Malang dipilih karena dianggap tempat paling aman bagi dirinya dan keluarganya. Selama setahun terakhir, kata dia, adiknya (Ustad Tajul) juga bermukim di Malang sejak diminta keluar dari kampung halamannya oleh Pemerintah Kabupaten Sampang. “Kami mau istirahat dulu, menenangkan pikiran, kami lelah dengan masalah di Sampang,” ujarnya.
Iklil menuturkan mereka berangkat ke Malang Jumat kemarin dengan dikawal sejumlah personel Kepolisian Resor Sampang. Sebelum memutuskan ke Malang, Iklil dan pimpinan Syiah lainnya sudah mantap pulang ke Nangkernang, kampung halamannya, bersama ratusan jemaahnya.
Namun, saat mereka sudah di Nangkernang, polisi melarang Iklil dan Tajul pulang dan hanya para jemaahnya yang diperbolehkan pulang. Kamis sore, mereka dibawa lagi ke Kota Sampang oleh polisi. “Kami menurut saja, demi keamanan jemaah,” tutur Iklil.
Sebelumnya Kepala Kantor Kementerian Agama Sampang, Abdul Hali Toha, mengatakan pemerintah Sampang memang melarang empat pentolan Syiah itu pulang ke Nangkernang. Mereka dianggap sebagai biang kerok rusuh warga di Nangkernang. “Sudah lama kami melarang Kiai Tajul pulang, tapi selalu dilanggar,” ucapnya.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama
27 Juni 2019
Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian
20 Februari 2018
Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.
Baca SelengkapnyaKasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran
26 September 2017
Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.
Baca SelengkapnyaRusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi
26 September 2017
Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang
26 September 2017
Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .
Baca SelengkapnyaKasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...
26 September 2017
Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.
Baca SelengkapnyaKomnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut
25 September 2017
Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.
Baca SelengkapnyaPria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun
25 September 2017
Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang
Baca SelengkapnyaSisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.
Baca SelengkapnyaBegini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang
25 September 2017
Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.
Baca Selengkapnya