TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Australia, Kevin Rudd, mengajak pemerintah Indonesia bekerja sama mengatasi penyelundupan imigran. Alasan pengajuan permintaan itu adalah karena selama ini imigran ilegal yang kebanyakan dari Timur Tengah tersebut masuk Australia melalui Indonesia.
Hal itu dia sampaikan hari ini saat mengadakan kunjungan diplomatik singkat pertamanya di awal tahun 2012. Di Indoenesia, Kevin menemui beberapa menteri, yakni Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto.
Menurut Marty Legawa, kunjungan Kevin Rudd itu juga dimaksudkan sebagai ajang pertukaran pandangan tentang hubungan kawasan, selain upaya mengatasi penyelundupan imigran. Kedua negara juga mengintensifkan hubungan perdagangan dan aksi cepat tanggap terhadap bencana.
Kevin Rudd dalam keterangan persnya usai pertemuan bilateral dengan Marty menyambut hubungan baik yang terus terbangun antara Indonesia dan Australia. Hubungan kerja sama ini, lanjut Kevin, akan terus dipertahankan sampai masa mendatang.
Dalam hal penanggulangan bencana, Kevin berharap Indonesia tetap menjadi yang terdepan untuk mendorong lahirnya kerja sama multilateral dalam penanggulangan bencana. "Saya merasa kita harus membuat hubungan yang lebih baik di masa mendatang untuk memastikan terjadinya perbaikan dan perubahan secara bersama-sama."
IRA GUSLINA
Berita terkait
BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang
2 hari lalu
BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.
Baca SelengkapnyaCerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh
5 hari lalu
Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif
6 hari lalu
Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang
Baca SelengkapnyaProfil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah
19 hari lalu
Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.
Baca SelengkapnyaRibuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak
22 hari lalu
Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.
Baca SelengkapnyaItalia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam
27 hari lalu
Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam
Baca Selengkapnya256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
29 hari lalu
Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.
Baca SelengkapnyaIsrael Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung
33 hari lalu
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan
Baca SelengkapnyaIsrael dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir
34 hari lalu
Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan akan berlanjut di Kairo, Mesir.
Baca Selengkapnya442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari
47 hari lalu
Banjir merendam 8 kecamatan di Jepara. Air terus menggenang akibat hujan berkepanjangan sejak 13 Maret 2024.
Baca Selengkapnya