TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perlindungan Anak menilai negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orangtua sama-sama telah gagal melindungi dan menjaga anak Indonesia.
Kesimpulan ini disampaikan Ketua Umum Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait, dalam konferensi pers Catatan Akhir Tahun Komnas Anak di kantor lembaga itu, Selasa, 20 Desember 2011.
“Sesuai Konvensi Hak Anak yang telah diratifikasi menjadi UU Perlindungan Anak, adalah kewajiban negara untuk memberikan perlindungan bagi anak,” kata Arist yang didampingi Sekjen Komnas Anak, Samsul Ridwan, dan mantan Ketua Umum Komnas Anak, Seto Mulyadi.
“Melihat berbagai kasus kekerasan pada anak yang makin marak dan mencapai level sadistis, sudah saatnya kita mengakui bahwa kita semua telah gagal melindungi anak-anak Indonesia,” kata Arist lagi.
Sepanjang 2011 ini, Komnas Anak menerima pengaduan sebanyak 2.386 kasus via layanan hotline ke kantor lembaga itu. Jumlah ini meningkat hampir 100 persen dibandingkan tahun lalu yang mencatat ada 1.234 kasus.
Catatan akhir tahun Komnas Anak dibagi menjadi beberapa bagian dengan mengacu pada jenis-jenis hak anak, yakni hak kependudukan dan kebebasan sipil, hak pendidikan, hak kesehatan, dan hak mendapat perlindungan khusus. Semua catatan Komnas atas pemenuhan hak anak dalam kategori-kategori itu menunjukkan masih lemahnya manajemen perlindungan anak yang terintegrasi dalam masyarakat.
“Sebagai contoh, kasus-kasus tawuran antarpelajar, kekerasan antarpelajar, atau bullying, kekerasan guru kepada muridnya, ini semua menunjukkan gagalnya internalisasi nilai-nilai perlindungan anak pada kultur kita,” kata Arist.
Secara khusus, Komnas Anak juga menyoroti gagalnya negara melindungi anak dari bahaya asap rokok. Sampai saat ini, pemerintah masih belum juga menerbitkan Peraturan Pemerintah tentang Pengendalian Tembakau meski Mahkamah Konstitusi telah menguatkan pasal dalam UU Kesehatan soal sifat adiktif rokok.
“Akibatnya, tren perokok pemula terus naik. Jumlah perokok usia 10-14 tahun melonjak hampir dua kali lipat,” kata Samsul Ridwan, Sekjen Komnas Anak.
Berbicara pada kesempatan yang sama, pemerhati hak anak Seto Mulyadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama memajukan perlindungan pada anak. “Kultur permisif melihat kekerasan pada anak yang sudah berabad-abad berlangsung, harus ditinggalkan,” kata Seto. “Perlu gerakan nasional untuk memasyarakatkan pentingnya perlindungan pada anak-anak kita,” katanya lagi.
WAHYU DHYATMIKA
Berita terkait
Angka Pengasuhan Tidak Layak Anak Masih Tinggi, Ini Saran Legislator
4 Februari 2024
Legislator menyoroti penurunan angka pengasuhan tidak layak belum merata di Indonesia, termasuk juga perkawinan anak, ini sarannya.
Baca SelengkapnyaHari Anak Sedunia 2023: Setiap Anak Berhak Hidup dalam Dunia yang Damai
20 November 2023
Peringatan Hari Anak Sedunia pada 20 November adalah panggilan untuk mempromosikan dan melindungi hak-hak anak di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi
11 Oktober 2023
Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2023 - 2026 dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah pencalonannya.
Baca SelengkapnyaKPAI Kritik Hakim yang Detailkan Aktivitas Seksual AG Eks Pacar Mario Dandy
15 April 2023
KPAI minta Komisi Yudisial memriksa Hakim Sri Wahyuni Batubara yang memimpin sidang AG, eks pacar Mario Dandy
Baca SelengkapnyaPentingnya Cukup Tidur buat Tumbuh Kembang Anak
30 Maret 2023
Anak perlu cukup tidur agar hormon pertumbuhan untuk tumbuh kembang anak tak terganggu. Ketika kurang tidur, hormon pertumbuhannya turun.
Baca SelengkapnyaAlasan Orang Tua Perlu Penuhi Hak Anak
22 November 2022
Psikolog mengatakan orang tua perlu memenuhi kebutuhan dan hak anak secara psikologis dan memastikan anak sehat secara fisik dan mental.
Baca SelengkapnyaPesan Kak Seto di Hari Anak Sedunia
20 November 2022
Kak Seto mengatakan peringatan Hari Anak Sedunia mengingatkan pentingnya pemenuhan hak-hak anak.
Baca SelengkapnyaKabupaten Bogor Janji Dukung Pemenuhan Hak Anak
28 September 2022
Pemerintah Kabupaten Bogor janji untuk mendukung pemenuhan hak-hak anak.
Baca SelengkapnyaAngelina Jolie Kunjungi Korban Banjir Pakistan, Berikut 5 Aksi Kemanusiaannya
23 September 2022
Angelina Jolie seorang aktris yang aktif dalamberbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ia utusan khusus UNHCR yang menangani pengungsi di dunia.
Baca SelengkapnyaKetua DPR: HAN Pengingat untuk Penuhi Hak Anak
23 Juli 2022
Pemenuhan hak anak akan menjadi jaminan bagi masa depan Indonesia.
Baca Selengkapnya