Petani Selalu Menjadi Korban Sengketa Pertanahan  

Reporter

Editor

Kamis, 15 Desember 2011 11:46 WIB

Sejumlah Tokoh masyarakat dan warga mengadukan dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Mesuji, Lampung, kepada Komisi III DPR, Rabu (14/12). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Bengkulu - Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bengkulu, Zenzi Suhadi, mengemukakan sebanyak 38 orang petani di Bengkulu dijebloskan ke dalam penjara akibat sengketa atau konflik pertanahan. "Data Walhi nasional menyebutkan jumlah terbanyak di Bengkulu, kemdian Sulteng 20 orang, dan Lampung 14 orang," katanya, Kamis, 15 Desember 2011.

Menurut Suhadi, konflik pertanahan di Mesuji, Lampung, merupakan puncak gunung es dari ribuan konflik yang terjadi di Indonesia. Konflik tersebut berpotensi meletus setiap saat.

Selama ini perebutan kepentingan antara investor perkebunan dan pertambangan yang berhadapan dengan masyarakat ditunggangi oleh kekuatan politik, militer, polisi dan preman yang tergabung dalam Pamswakarsa. Kekuatan tersebut lebih berpihak membela investor. Adapun petani dibiarkan berdiri sendiri. Dalam posisi yang lemah, petani rentan menjadi korban kekerasan, termasuk pembantaian yang merupakan pelanggaran HAM.

Suhadi mengkhawatirkan jika rakyat selalu terjepit dan menjadi bulan-bulanan kekerasan seperti yang terjadi selama ini, maka rakyat akan menjadi gelap mata.

Konflik pertanahan yang menempatkan petani dan masyarakat di sekitar lahan yang diperebutkan dalam posisi yang lemah bisa mengakibatkan terjadinya kemiskinan.

Akibat terjadinya puluhan konflik pertanahan di Bengkulu, ribuan petani kehilangan wilayah kelola agrarian yang mengakibatkan terjadinya pengangguran. Dampak lebih jauh adalah timbul kriminalitas hingga tindakan bunuh diri karena dihimpit kemiskinan.

Selama ini pemerintah pun tidak memiliki konsep pemecahan masalah secara menyeluruh. Pola yang digunakan pemerintah lebih cendrung hanya sekadar mendinginkan situasi tanpa solusi yang jelas. Masalahnya pun dibiarkan berlarut sehingga berpotensi meledak setiap saat serta hanya merugikan pihak petani.

Untuk menghindari potensi letupan akibat konflik pertanahan, Walhi Bengkulu tetap memilih jalur diplomasi. "Sekarang kami bersama tujuh petani sedang menghadap ke Komisi II DPR RI guna menyampaikan persoalan konflik agraria yang dihadapi ratusan petani di Kabupaten Seluma dengan PT SIL, perusahaan perkebunan kelapa sawit," papar Suhadi.

Di Bengkulu saat ini terdapat puluhan sengketa pertanahan antara perusahaan dan masyarakat. Di antaranya PTSIL, PTPN VII, PT Bio Nusantara, PT DPM, PT SBA. Seluruh kasus sengketa tersebut hingga kini belum menemukan jalan keluar.

Sementara itu, salah seorang petani Desa Pering Baru, Kecamatan Ulu Talo Seluma, Nahadin, mengatakan, sebagai rakyat kecil para petani seharusnya mendapatkan perlindungan dari pemerintah. Mereka sudah menjadi korban perampasan lahan, bahkan dipenjara pula. "Sebelum penangkapan kita juga selalu diintimidasi perusahaan," ucap Nahadin yang pernah merasakan dinginnya penjara.

Hingga saat ini, Nahadin masih berjuang mengambil kembali lahannya yang dikuasai PTPN VII. Menurut Nahadin, kasus pembunuhan petani seperti di Mesuji juga pernah terjadi di desanya. Salah seorang warga pernah ditembak oleh aparat. Namun, hingga saat ini kasus tersebut tidak pernah ditindaklanjuti. Itu sebabnya Nahadin berharap agar pemerintah lebih berpihak kepada masyarakat.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya