Sementara itu, Mantan Danrem 164 Wiradharma Timor Timur Brigadir Jenderal (Brigjen) Tono Suratman membantah kabar tentara Australia melatih milisi Pro Indonesia. Menurutnya, latihan itu adalah latihan bersama antara Australia – Indonesia. “Bukan dilatih, tetapi latihan bersama. Itu hal yang biasa kalau antara dua negara melakukan kerjasama,” kata Tono yang pernah menjadi salah satu tersangka dalam pelanggaran HAM Tim-Tim pasca jajak pendapat kepada Tempo melalui telepon.
Menurutnya kerjasama antar militer dilakukan sesuai dengan koordinasi masing-masing kedua negara. Latihan bersama yang dimaksud, jelas Tono, meliputi latihan gerilyawan, penyelamatan (rescue), dan instruktur.
Seperti diberitakan, seorang anggota milisi pro Jakarta mengaku bahwa tentara Australia telah membantu pasukan Indonesia dalam melatih tim inti milisi Timor Timur pada tahun 1993. (Bernarda Rurit)