TEMPO Interaktif, Pamekasan - Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Kholilurrahman, meminta pihak Dinas Pendidikan Pamekasan segera mengganti Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 3, Nur Komari, dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pamekasan, Suwendi.
Bupati merasa kesal karena kondisi lingkungan di dua sekolah tersebut kumuh, penuh sampah. Padahal Kabupaten Pamekasan sedang menghadapi masa penilaian pengelolaan lingkungan untuk meraih Piala Adipura yang dimulai Selasa, 15 November 2011. "Saya sudah lakukan inspeksi mendadak (sidak) melihat pengelolaan lingkungan di sekolah-sekolah. Kenyataannya dua sekolah itu yang paling kumuh. Saya minta kepala sekolahnya diganti," kata Kholilurrahman, Minggu, 13 November 2011.
Menurut Kholil--sapaan akrab sang Bupati--tindakan tegas berupa pemecatan terpaksa dilakukan karena Nur Komari dan Suwendi sudah berkali-kali diperingatkan agar memperhatikan kebersihan lingkungan sekolahnya, tapi tidak dilaksanakan.
Kholil mengatakan setiap tahun selalu memantau kebersihan di lingkungan sekolah. Namun kondisi lingkungan SMA Negeri 3 dan SMK Negeri 1 Pamekasan selalu mengecewakan. Akibatnya Kabupaten Pamekasan tahun 2009 dan 2010 gagal meraih Piala Adipura. Itu sebabnya, tidak hanya kepala sekolah, tapi juga wakil kepala sekolah harus dicopot.
Kholil berharap tindakan tegas tersebut bisa menjadi cambuk bagi sekolah lainnya, juga seluruh instansi pemerintah menjaga lingkungannya masing-masing. Dengan demikian sisa waktu sebelum tim penilai Piala Adipura tiba di Pamekasan, kebersihan lingkungan ditingkatkan, sehingga Kabupaten Pamekasan mendapatkan nilai optimal.
Sementara itu Kepala SMA Negeri 3 Pamekasan, Nur Komari, hingga berita ini ditulis tidak bisa dimintai konfirmasi. Dihubungi Tempo melalui telepon selulernya tidak diangkat. Pertanyaan melalui pesan pendek (SMS) juga tidak dijawab. Adapun Kepala SMK Negeri 1 Pamekasan, Suwendi, belum diperoleh nomor telepon selulernya.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Kota Bontang Raih Penghargaan Adipura Kencana
59 hari lalu
Keseriusan Pemerintah Kota Bontang dalam menangani masalah lingkungan, membuat Kota Bontang mendapatkan penghargaan Adipura Kencana yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLHK), di Jakarta, pada Selasa, 5 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBalikpapan Raih Penghargaan Adipura Kencana
5 Maret 2024
Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan penghargaan Adipura kepada Kota Balikpapan atas kinerjanya mengatasi masalah lingkungan.
Baca SelengkapnyaKabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura
5 Maret 2024
Kabupaten Agam meraih penghargaan Adipura untuk kedua kalinya. Penghargaan ini diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, berkat komitmen Kabupaten Agam dalam menjaga lingkungan.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Siti Nurbaya Beri Adipura Kencana 2023 untuk 5 Daerah, Ini Daftarnya
5 Maret 2024
Siti Nurbaya memberikan penghargaan itu kepada lima daerah. Apa saja?
Baca SelengkapnyaKLHK Abaikan Kota yang Mengalami Kebakaran TPA dari Penghargaan Adipura
6 Februari 2024
Terdapat 35 TPA yang terbakar sepanjang 2023.
Baca SelengkapnyaSurabaya Gelar Kirab 14 Penghargaan
2 Maret 2023
Wali Kota Eri Cahyadi berterima kasih atas kolaborasi seluruh elemen masyarakat menjadikan Surabaya semakin baik.
Baca SelengkapnyaJelang HUT DKI Jakarta ke-495, Kanstin Petojo Selatan Dibenahi
23 Mei 2022
RT dan RW setempat diminta untuk mempercantik lingkungannya untuk memeriahkan HUT DKI Jakarta dan penilaian Adipura.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Depok: Siapa yang Bisa Mengelola Sampah Kami Berikan Anggaran
19 September 2021
Imam mengatakan, masalah persampahan masih menjadi persoalan utama di setiap daerah tak terkecuali di Depok.
Baca SelengkapnyaSetiap Hari Kota Depok Hanya Sanggup Kelola 900 Ton Sampah
12 Februari 2019
Padahal Kota Depok setiap hari menghasilkan sampah rumah tangga sebanyak 1.320 ton,
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Jelaskan Alasan Kota Depok Tak Mungkin Dapat Adipura
10 Februari 2019
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bilang Kota Depok belum rapi dan sedang dibina.
Baca Selengkapnya