TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Sekitar 27 nelayan tradisional asal Indonesia kembali ditahan Petugas Laut Malaysia karena dianggap memasuki perairan Negara Jiran tersebut tanpa Izin.
LO Laut Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Pulau Pinang, Fajar Tri Rohadi, membenarkan penahanan nelayan tersebut saat dikonfirmasi Tempo, Selasa, 18 Oktober 2011.
"Empat orang nelayan ditangkap 13 Oktober, 12 orang ditangkap tanggal 14 Oktober dan 11 orang ditangkap tanggal 16 Oktober," ujar Fajar yang mengaku dalam perjalanan untuk menemui para nelayan tersebut.
"Yang empat orang pertama nelayan asal Batu Bara, sedang yang 23 orang lainnya asal Pangkalan Brandan, Sumatera Utara," dia menambahkan.
Saat ini, menurut Fajar, empat orang nelayan asal Batu Bara ditahan di kantor Polisi Manjung, Negara Bagian Perak, sedangkan 23 nelayan asal Pangkalan Brandan ditahan di kantor Polisi Barat Daya, Negara Bagian Pulau Pinang.
Belum adanya kesepakatan garis wilayah kedua negara di Laut Malaka sebelah utara ditengarai menjadi penyebab seringnya terjadinya penangkapan nelayan Indonesia dan Malaysia oleh petugas laut kedua negara.
"Daerah tersebut memang split area yang belum disepakati, jadi sering terjadi penangkapan nelayan, baik nelayan Indonesia maupun nelayan Malaysia," ujar Fajar.
Namun begitu, Fajar mengakui minimnya peralatan nelayan tradisional Indonesia sehingga sering tanpa disadari telah memasuki perairan Malaysia.
"Pernah kami berhasil membebaskan dengan jalan diplomasi nelayan kita yang memang sudah memasuki daerah Malaysia hingga tinggal 10 mil dari wilayah darat Malaysia," kata Fajar. Ia berjanji untuk tetap berusaha melindungi nelayan yang ditangkap dengan prinsip kepedulian dan keberpihakan.
MASRUR (Kuala Lumpur)
Berita terkait
Prabowo Bertemu Anwar Ibrahim, Topik Ini yang Dibahas
30 hari lalu
Malaysia menjadi negara ketiga yang dikunjungi Presiden Terpilih Indonesia Prabowo Subianto setelah Cina dan Jepang.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan Dukung Kemudahan Berbisnis Intra-ASEAN
7 September 2023
Pentingnya mempermudah segala aspek perdagangan intra-ASEAN, termasuk pengiriman barang dan proses keluar-masuk barang
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia
8 Juni 2023
Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia
Baca SelengkapnyaMendag RI dan MITI Malaysia Bahas Perjanjian Perdagangan Perbatasan
8 Juni 2023
Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan: Perkuat Kerja Sama Dagang Indonesia-Malaysia
11 Mei 2023
Kedua menteri menekankan pentingnya kedua negara untuk meningkatkan kerja sama perdagangan
Baca SelengkapnyaJIM Digelar, Sekjen Kemendagri Berharap Kerja Sama Survei Demarkasi Semakin Baik
19 Agustus 2022
Kegiatan tersebut penting dilakukan secara berkesinambungan dan harus ditingkatkan kualitasnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Sambut Kedatangan Mahathir Mohamad di Bandara Halim
28 Juni 2018
Mahathir Mohamad datang untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi setelah menjadi Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya.
Baca SelengkapnyaDua Anggota TNI yang Ditangkap di Malaysia Masih Ditahan
26 Maret 2018
Dua prajurit TNI yang ditangkap kepolisian Diraja Malaysia di daerah Lundu, sampai kini masih ditahan. TNI telah melaporkan kejadian ini ke Kemenlu.
Baca SelengkapnyaHendak Tanding Sepak Bola, 28 WNI Malah Dideportasi dari Malaysia
26 Maret 2018
Sebanyak 28 WNI yang akan bertanding sepak bola dan bola voli di Malaysia, justru ditahan dan akan didepotasi karena tak membawa dokumen keimigrasian.
Baca SelengkapnyaFestival Lintas Perbatasan Indonesia-Malaysia Digelar Agustus
8 Maret 2018
Dia ingin acara ini membuat wisatawan tidak hanya berkunjung saat festival digelar.
Baca Selengkapnya