Marapi di Sumatera Meletus, Masker mulai Dibagikan  

Reporter

Editor

Selasa, 11 Oktober 2011 13:06 WIB

Gunung Marapi di Sumatera Barat. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO Interaktif, Padang - Gunung Marapi di Sumatera Barat mengeluarkan letusan setinggi 700 meter, Selasa, 11 Oktober 2011, pukul 08.40 WIB. “Mengeluarkan awan kelabu hitam,” ujar petugas Pos Pengamat Gunung Marapi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bukittinggi, Warsono.

Hujan abu jatuh di Kecamatan Simabur, Pariangan, Batusangkar, dan Salimpaung. Warga di sekitar lokasi mulai dibagikan masker.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat dan Palang Merah Indonesia (PMI) sudah memberikan 15 ribu masker kepada penduduk di radius 5 hingga 7 kilo meter dari puncak Gunung Marapi untuk mengantisipasi agar penduduk tidak terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumatera Barat Ade Edward mengatakan masih dibutuhkan sekitar 100 ribu hingga 150 ribu masker untuk dibagikan kepada 30 ribu penduduk di sekitar Gunung Marapi. Ia mengatakan sebanyak 12 kecamatan masuk dalam radius 5 hingga 7 kilometer dari puncak Marapi. Tujuh kecamatan di Kabupaten Tanahdatar dan lima kecamatan di Kabupaten Agam.

“Masker baru dibagikan tahap pertama ini diutamakan untuk warga rentan seperti orang tua, anak-anak, dan ibu hamil serta menyusui,” ujar Ade Edward, Selasa, 11 Oktober 2011.

Menurut Edward, pihaknya masih butuh donator dari dunia usaha, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau perantau asal Sumatera Barat. “Dan siapa saja yang peduli untuk mulai membantu penyediaan masker,” katanya.

Warsono mengatakan berdasarkan data letusan dan embusan aktivitas Marapi awal Oktober 2011 hingga tanggal 10 meningkat dibandingkan bulan September dan Agustus. “Pada Oktober ini setiap hari jumlah letusan fluktuatif,” ujar dia. Paling tinggi lima kali dan pada 6 Oktober sebanyak 20 kali. Meski begitu aktivitas gempa di sekitar Marapi menurun.

Status Gunung Marapi dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut itu dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) sejak 3 Agustus 2011.

Gunung Marapi termasuk gunung teraktif di Indonesia. Marapi pernah meletus dari 1807 hingga 1822. Letusan memunculkan kepulan asap hitam kelam, lelehan lava, dan kembang api merah tua.

Letusan-letusan itu menyebabkan awan abu selama setengah hari. Letusan juga terjadi 12 kali dalam kurun 1833 hingga 1888. Letusan besar terjadi pada 2 Oktober 1855 yang menimbulkan gempa dan tiang asap dari puncaknya.

FEBRIANTI

Berita terkait

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

9 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

9 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

13 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

16 hari lalu

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?

Baca Selengkapnya

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

10 Agustus 2021

Gunung Raung Kembali Normal, PVMBG: Pendaki Jangan ke Puncak

Gunung Raung alias Rawon merupakan gunung api strato berkaldera setinggi 3.332 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya